Minggu, 21 Februari 2016

KUPU-KUPU DAN KUNANG-KUNANG


ke manakah kupu-kupu itu terbang
setelah cahaya-cahaya lampu kota dipadamkan
apakah menjelma seekor kunang-kunang
hanya untuk menyiangi dirinya sendiri
ketika melintas jauh ke dalam kekelaman


sayap kupu-kupu itu mengepak seluas malam
tak lagi penuh dengan warna-warni
juga tak pernah hinggap di bunga-bunga
dan tak pernah lagi memberi tanda seorang tamu
untuk hadir di sebuah ruang keluarga

kupu-kupu yang telah menjelma kunang-kunang
kini telah terbakar oleh cahayanya sendiri
bersama seluruh impiannya tentang sebuah taman
untuk menghisap serbuk sari kehidupan
tapi yang tersisa hanya kenistaan

kupu-kupu dan kunang-kunang
telah terbang jauh ke daerah terpencil
dengan kepak tanpa suara
dan cahayanya yang meredup
untuk mengisahkan habitatnya sendiri



Denpasar 22 02 2016 - ilustrasi : google

PENYANDING


haruskah aku menyamarkan kelaminku
di antara ombak yang pasang dan surut
padahal setiap jilatan lidah ombak
di sepanjang bibir pantai selalu
menggemuruhkan hasrat yang terurai


tapi mengapa kau masih saja mengasah
ujung-ujung karang hingga berkilau
di bawah sengatan matahari yang garang
dan berkisah tentang para lelaki yang karam
dari sebuah perjalanan laut tak bertepi

kini seperti sebuah penyesalan kau melumat
setiap butir garam hanya untuk mengasinkan
apa yang pernah kau ucapkan sebagai sumpah
bukan sebagai kutukan di antara jenis kelamin
untuk kita tafsirkan bersama dengan salah

kita pun tak pernah mencoba bercermin
apakah sebagai lelaki atau perempuan
hanya untuk mempertentangkan keyakinan
jika kau dan aku lebih perempuan atau lelaki
untuk menghanyutkan setiap rayuan

maka biarlah laut yang menerjemahkan
setiap kisah dari awal dan akhirnya
tanpa perlu menyandingkannya
di sebuah pelaminan tentang jenis kelamin
di mana kodrat dan hakikatnya diturunkan



Denpasar 17 02 2016

BIAS


siang tempatku berdiri di depan cahaya
jangan terpesona pada bias tubuhku
sebab itu hanya bayangan semu

kecuali jika kau masuk ke lubuk dadaku
kau akan tahu setiap debar jantungku
denyut kehidupanku yang sesungguhnya

Denpasar 14 02 2016 - ilustrasi : google

MIANG SEGALA SEMBILU


sudah kurajamkan betinaku sebagai perempuan
pada setiap erangan yang tajam
datanglah, maka aku akan melumat
seluruh kejantananmu menjadi sumbing


seperti ulat bulu, kurayapi tubuhmu
dan kau akan tahu bagaimana menyusu
setiap bayangan untuk kau setubuhi
dengan lapisan-lapisan gairah malam
tanpa pernah kau tahu tuba yang kau hisap

kelak kau akan tahu mengasah rindu
menjadi miang segala sembilu
dan kecemburuanmu menjadi kurap
di seluruh tubuh yang tak dapat lagi kau basuh
menjadi parasit segala benalu pada mimpimu


Denpasar, 12 02 2016 - ilustrasi : google

KLANTANG


sore yang teduh menyapaku
dengan hujan dan angin
setelah mencuci seluruh waktu

terpaksa kuangkat
seluruh rentangan siang
karena tak lagi memanggang

kini keperempunanku yang basah
masih melembab
di dalam ruang yang sama

apakah hari ini semua kisah
dapat ditutup dengan amin
dan malam menjadi kelambu impian

di sanalah tempatku melepaskan
seluruh hikayat yang penat
dengan napas lembut seulas senyuman


Denpasar, 20 02 2016

Senin, 08 Februari 2016

BLENDER


kita berkisah tentang jeruk dan alpukat
memilih untuk dijus dengan blender
kita pun menyeruputnya hingga tandas
tanpa setetes sainida di dalamnya



Denpasar, 05 02 2016

PIE SUSU


perempuan yang menjunjung batu di atas kepala
lelaki yang menyelipkan bunga di telinga
menyajikan sebuah upacara di antara kepulan dupa
mengalirkan arak di sepanjang jalan tradisi


gamelan yang ditabuh di seluruh banjar
seperti ombak pantai selatan memanggil seluruh ruh
untuk meriapkan seluruh gairah purba
hanya membuatku terdampar di sepanjang pantai kuta
mengangkangi matahari seperti turis dengan tubuh telanjang

di seluruh cafe aku hanya mendengar orang-orang
berkisah dari negeri-negeri yang jauh
mencari dewa-dewa yang hilang dari peradaban
tapi hanya dapat mengunyah pei susu
untuk disajikan dalam sebuah kenangan dari ingatan

seperti para perempuan pemanggul sajen di atas kepala
dan para lelaki yang menabuh-nabuh tubuh di dada terbuka
aku meniti jalan yang sama tanpa pernah tahu
apakah aku telah menjelma dewi seluruh impian
atau mungkin leak di ujung gaun yang terbuka

selebihnya, aku hanya dapat menyajikan sebuah pei susu
di antara dupa asap rokok yang mengepul
dengan secangkir kopi
meskipun hanya untuk menjadi turis bagi diriku sendiri
untuk melunasi semua impian yang tertunda



Denpasar 09 02 2016 - ilustrasi from google




Note:
Pie Susu : makanan kecil oleh-oleh khas Bali

Selasa, 02 Februari 2016

BUAH MALAM


buah malam diranum kelam
terkunyah dalam igauan
membias dalam desahan panjang

 Denpasar, 03 02 2016 - ilustrasi : google

BATAS PANDANG


punya sayap tapi tak dapat terbang
punya sirip tapi tak dapat berenang
lalu di manakah langit dan laut biru
tempatku membentangkan diri
dengan penuh kebebasan


aku pun hanya terperangkap dalam tubuh
menggeliat merampingkan setiap lekuk
menari dan menyetubuhi setiap bayangan
meskipun kutahu setiap tipuan cahaya
selalu akhirnya akan memudar
dan membuatku terjaga
jika berada di tepi ranjang
sebagai betinanya perempuan

tak ada lagi tempat untukku mengukur
setiap kejantanan sebagai kesetiaan
kecuali pengingkaran untuk ditasbihkan
bukan untuk diaminkan menjadi sebuah ritual
jika batas langit dan laut hanya sejauh
tatapan mata burung dan mata ikan
meskipun itu bukan sebuah pilihan


Denpasar 02 02 2016 - ilustrasi : google