Jumat, 30 Desember 2016

DI LUAR PANGGUNG MALAM


Seorang aktor di halaman malam
Di bawah lampu cahaya kota
Memerankan kota di luar panggung

Suaranya yang basah dan serak
Mengisi rongga kelam
Persetubuhan gerak dan kata
Di antara pedagang kaki lima
Meninggalkan sunyi di sepanjang jalan raya

Di sana peradaban berlintasan
Sejumlah sandiwara membentang
Di balik layar hitam sebagai
Pembuka dan penutup cerita


TIM - Jakarta Medio Desember'16

Tak Terbatas

--untuk Frieda Amran


kabut akan selalu sirna
di bawah cahaya pagi
di mana kelopak mawar
selalu merekahkan harumnya
pada setiap kenangan

tak ada yang meranggas
selalu akan membias
dalam ikatan yang penuh ikhlas
tanpa ada yang teretas
di mana kasih tak terbatas

pada sayap kumbang
pada sayap kupu-kupu
di mana putik-putik sari
di mana setiap tetes madu
di mana tempat pernah berpadu
mengulum napas rindu
tak lekang oleh waktu

Denpasar 30 12 2016

Senin, 19 Desember 2016

TAK TERLAMPIRKAN


menggeliatkan pinggang malam
menabur uap dalam kantuk
kaukah kelak meniduriku dalam impian
agar aku lelap oleh desah napasmu


siang masih menyisa di pelupuk mata
di antara tidur dan jaga
tanpa pernah alpa menyapamu
bertukar aksara tanpa jeda
tanpa pernah ingin menamatkan
hanya dalam sebuah cerita

walau kadang ada kisah
tak terlampirkan dalam ungkapan
membuat kita terpejam
pada kesyahduan yang dalam
sebab kita tahu tak ada yang hilang
meskipun di sela sekerjapan mata

Denpasar 13 12 2016

DONGENG TANPA KISAH


mulutku sudah terkatup rapat
tak ada lagi pasword pembukanya
seranum dan sebinal apa pun bibirku
tak akan pernah lagi kau percaya
jika setiap desah bisikku
untuk dapat kau yakini
kecuali mengatakan
: "itu dusta! Fitnah!"


ada seekor naga kecil di mulutku
ketika kau berdongeng sejumlah naga besar
dengan lidah-lidah api yang menjulur
dan tanduknya menggores langit
sampai ke lapisan yang ke tujuh
tanpa pernah kau tahu
naga kecil itu memejamkan mata
mulutnya telah tersumbat ayat
membuatnya ternista bagi dirinya sendiri

kini seperti diriku, naga kecil itu
hanya dapat bersemayam dalam diam
tak dapat lagi melafaskan doa
meskipun untuk sekadar dimaafkan
kata pakai tanpa makna membuatnya
kehilangan seluruh cerita
aku tetap menimangnya dalam suka dan duka

Denpasar 01 12 2016

PENYANTUN


aku menyantunimu dengan napas cinta
bukan karena kau yatim atau piatu
meskipun aku hanya seorang duafa
tapi aku bukan seorang penista
hanya untuk menghujat setiap keyakinan


jangan pernah mengajariku memilih
jika kau sendiri tak punya pilihan
sebab kasihku disabdakan
bukan dari kesaksian-kesaksian palsu
di mana cinta selalu dikafirkan
dan diterjemahkan sebagai kealpaan

maka biarkan aku yang menafsirkan
agar kau tahu menjadi tersangka
tanpa pernah membuatmu menjadi terdakwa
jika kecemburuanmu menjadi berhala
dan kau menjadi penyembah cinta sia-sia

Denpasar,181116

PENYIMPAN LAUT


lelaki laut itu menyimpan kapal
anak-anak ombak dan pasir
di sini aku menjadi buih waktu
berlayar jauh dalam keriangan
berkumpul menyamakan warna kulit
tak perduli pada penyamak
melapisi setiap tawa dan canda
jika diharamkan setiap ayat


lelaki itu masih menyimpan laut
pada tubuhku yang kecil dan gelap
berlayar jauh dalam diriku
dan tahu di mana harus ditambatkan
bukan pada sesal dan perbuatan
menatap langit jingga di batas cakrawala
tempat lelaki laut memeta cerita

: "garam tak pernah
mengasinkan laut!" kisahnya
membuatku menjelma
cangkang kerang
tempat menyimpan gairah
semua perjalanan

Denpasar 22 11 2016