Senin, 30 September 2013

TAUTAN



kau melayarkan kembali seluruh kenangan
pada ingatan di mana cinta kau tautkan
seperti tali yang kau simpulkan
untuk mengikat kembali seluruh perasaan
agar tak terbaikan dari keniscayaan

seperti ombak yang selalu tergerai
di sepanjang pantai kau tak pernah usai
menghembuskan napas cintamu
atas nama kerinduan dan kesetiaan
di mana hatimu ditambatkan
pada sebuah hati dengan penuh keikhlasan

di pantai itu kau pun menggariskan seluruh
batas impian tentang harapan untuk tidak pernah
lekang oleh waktu hanya sekedar menepis
kecemburuan pekikan burung camar pada
lidah-lidah ombak tentang keabdian kisah cinta



Denpasar30092013

Minggu, 29 September 2013

MENYANGKAL


tamparlah pipi kiriku dan aku
akan memberi pipi kananku
sebab mungkin tanganmu
lebih suci dari wajahku
karena kau selalu melipatnya
dan mengatupkan jemari tanganmu
dengan doa-doa dan bibir bergetar
ketika kau membaca setiap ayat
dengan penuh kekhusyukan
tanpa pernah kau merasakan
bagaimana kenistaan menjamah
seluruh kehidupanmu dan menjadikan
dirimu sebagai orang yang najis
bukan atas kemauanmu sendiri

rajamlah diriku dengan batu,
jika kau merasa lebih suci dariku
dan jangan pernah kau
mengasihani diriku, karena
kau hanya akan menistakan dirimu
setelah kau menajiskan diriku
hingga hanya membuatmu meratap
oleh penyesalan panjang, jika ternyata
kau menyangkal dirimu, karena
tidak jauh berbeda dengan diriku


semua itu hanya membuatmu
membelah cermin tanpa pernah
kau ingin berbagi dengan dirimu sendiri
jika kau ternyata berada di antara
dua sisi yang gelap dan terang
di sana dirimu hanya serupa bayangan
tanpa bentuk dari sebuah pertanyaan
juga kesangsian dan tanpa pernah
mendapatkan sebuah jawaban







Dps30092013 – iluatrasi : google

Kamis, 26 September 2013

Telapak Angin



apalagi yang tersisa dari tanah yang meranggas
jika semak belukar pun tak dapat tumbuh
bagaimana mungkin setetes embun yang kau peras
dari setiap butir airmata dapat membasuh penyesalan

kini tak ada lagi selembar daun pun yang dapat
kau jadikan tempat untuk berteduh
dan udara hanya menghembuskan kepengapan
hingga membuat hari-harimu terpanggang

tak ada lagi yang dapat kau tanam dan kau petik
jika keyakinan pun telah menjelma ladang kesangsian
dan kau akan sia-sia meluku setiap punggung harapan
sebab kau hanya membalikkan telapak tangan
tanpa kau tahu apa yang dapat kau genggam

selebihnya, kau hanya dapat menjadi penayang
bagi dirimu sendiri hanya untuk membaca
sebuah peta pada setiap garis yang bersilangan
pada telapak tanganmu yang kau buka dan tutup
jika angin pun tak dapat kau genggam



Dps28092013- Ilustrasi : google

Di Pucuk Ulam




jika di pucuk ulam tak tiba
jangan biarkan cintamu
hanya bertepuk-tepuk angin


jangan biarkan angin mengehembuskan
layar bidukmu hingga ke tepi senja
hanya karena penantian yang tiada tara

tapi ayunkan langkah kakimu
dari pengembaraan paling sunyi
hingga kau dapat mendengar
setiap bisikannya di antara
kesiur angin yang menderu
memanggil-manggil namamu

dan jangan biarkan cintanya
yang bersemi hanya menjadi
gabah di gudang asmara
hingga kau terkapar di sana
seperti tikus mati di lumbung padi....



Denpasar26092013

Di Kening Pagi


jika embun telah menetes di kening pagi
dan berkilau serupa permata
di pucuk-pucuk rerumputan

hingga membuatmu terbasuh dan basah


maka biarlah mawar itu merekah
di halaman rumah dan kelopaknya
semerah pipi gadis jelita
dengan tatapan mata yang penuh kerlingan
dan di sudutnya tersimpan danau yang tenang

dan biarlah rambutnya terurai
yang dikibasnya dengan penuh keremajaan
hingga tergerai jauh ke lubuk hatimu
hingga kau dapat membelai
dengan jari jemarimu setiap gelombangnya
seperti kau mengurai air danau

dan jangan biarkan kecemburuan
hanya membuat semua menjadi kelu
karena aroma tubuhnya
membiaskan fajar yang mempesona
setiap orang yang menatapnya
beri ia kebebasan untuk memilih
terutama dirimu jika memang itu kehendak-Nya





Denpasar26092013

BERKISAH



kau berkisah tentang wajah senja di matamu
dan membiarkan angin menderu ke kalbumu
apakah itu cukup bagimu dan kau yakin akan
memiliki seluruh cintaku hingga dapat
menyejukan seluruh rasamu

sebelum semua berubah menjadi badai
jangan kau pejamkan matamu
hingga kau harus terjaga sebelum terlena
apalagi jika kau mengatas namakan cinta
di mana aku harus menggeliat seperti
apa yang kau katakan dan kau mau

ya, genggamlah jemariku, sebagai pembuka rasa
jika kita ingin menyatu sebelum diterpa rasa ragu
hingga kita dapat melewati batas senja
dan bercumbu hingga malam membiaskan
seluruh rindu di pelaminan waktu



Denpasar26091013