Senin, 02 September 2013

SILSILAH



tak pernah kutahu bagaimana menarik
garis silsilah yang terputus dari
rahim yang hilang untuk mengandungkan
seluruh impian keperempuanku kecuali
dari tangan lelaki laut dengan
belaian ombaknya untuk selalu
menuntunku ke luar dari kesangsian
tetapi lelaki laut itu kini berada
di seberang masa kanak-kanakku

dan sekarang aku harus meniti garis
silsilah itu dari sebuah jalan panjang
dari rahim malam yang telah merengut
sebagian bentangan di mana aku
mencoba mengejar seluruh bayangan
dari kenangan yang masih tersisa
tetapi selalu saja aku kandas terhempas
dan meniti garis itu kembali dari awal

berulangkali aku bangkit dan jatuh
hanya untuk merapihkan seluruh
keperempuananku yang masih tersisa
hingga nyaris tak kutahu jenis
kelaminku di dalam sebuah rumah
di mana aku harus berperan ganda
untuk mengambil keputusan setiap
impian yang harus kugariskan

dan kini aku telah menarik garis terputus
dalam sebuah ikatan untuk kurentangkan
meskipun bukan dari darah dan rahim
dari garis silsilah yang sama
tapi telah kujaninkan harapan itu
melampaui sebuah dunia yang nyata
di mana kebahagiaan itu telah kugenggam
dan aku dapat berdiri tegak dengan
kepala yang tengadah, ketika yang
kukandung sebagai impian telah
meneruskan garis silsilahku sebagai
ibu dari kodrad keperempuananku



Denpasar03092013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar