kuseberangi germis dengan langkah bersijingkat
kuyup sudah seluruh tubuhku
dan rambutku terurai seperti hujan
tapi kau tak mendengar jejak langkahku
kau hanya mendengar bisikku
tiris dalam setiap desah napasmu
dan di sana kau hanya duduk terpana
menatap wajahku dari balik wajahmu
kau seperti menatap orang asing
yang melintasi kehidupanmu
seraya bertanya padaku
tak kusebutkan namaku
tak kusebutan atas nama hujan
biarlah semuanya turun sebagaimana adanya
biarlah mengalir ke setiap pertanyaanmu
rambutku tak lagi berkepang hujan
tapi berderai seperti hujan
dan mataku hanya menyimpan genangan
hanya untuk kubangan dari impianmu
sementara kau masih terus saja memburuku
dengan setiap pertanyaan
yang tanpa kau sadari, hanyut
hingga ke rongga laut
di antara kebebasan yang kau tuntut
tapi hanya membuatku berlumut
Denpasar19092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar