perempuan itu berwajah bulan
membisikkan kelembutan
pada wajah malam yang temaram
di mana aksara selalu diuraikan
hampir setiap malam
kau melukis rembulan
tanpa pernah dapat menorehkan
kelembutan cahayanya
hingga kau hanya
menyepuh dirimu sendiri
dan tumpah ke dalam kelam
hingga seluruh negeri malam
di dalam dongeng kisahmu
ditaburi ampas-ampas impian
di sana kau pun terbakar
oleh cahaya bintang
yang mulai redup
hingga gairahmu pun padam
dalam erangan yang tertahan
Denpasar20092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar