kota itu masih menyimpan catatan
yang membuatmu terlantar
di seluruh emperan jalanan
terlunta-lunta dan
kehilangan harapan
di kamar, kau pun terhempas
serupa kapas karena rindu yang retas
dan berusaha kau rajut menjadi
sehelai benang pengikat
setiap kata untuk
bermakna
tapi kau seperti si lelaki tua
tak dapat menguntai setiap makna
dengan bahasa puisi
kecuali erangan yang tertahan
di dalam kediaman
dan kau pun sia-sia menyebutkan
sebuah nama pengganti kerinduan
hanya hujan di luar jendela
memberi sebuah tanda
untuk kelak kau abaikan
Dps07092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar