Senin, 19 Desember 2016

PENYANTUN


aku menyantunimu dengan napas cinta
bukan karena kau yatim atau piatu
meskipun aku hanya seorang duafa
tapi aku bukan seorang penista
hanya untuk menghujat setiap keyakinan


jangan pernah mengajariku memilih
jika kau sendiri tak punya pilihan
sebab kasihku disabdakan
bukan dari kesaksian-kesaksian palsu
di mana cinta selalu dikafirkan
dan diterjemahkan sebagai kealpaan

maka biarkan aku yang menafsirkan
agar kau tahu menjadi tersangka
tanpa pernah membuatmu menjadi terdakwa
jika kecemburuanmu menjadi berhala
dan kau menjadi penyembah cinta sia-sia

Denpasar,181116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar