Minggu, 21 Februari 2016

PENYANDING


haruskah aku menyamarkan kelaminku
di antara ombak yang pasang dan surut
padahal setiap jilatan lidah ombak
di sepanjang bibir pantai selalu
menggemuruhkan hasrat yang terurai


tapi mengapa kau masih saja mengasah
ujung-ujung karang hingga berkilau
di bawah sengatan matahari yang garang
dan berkisah tentang para lelaki yang karam
dari sebuah perjalanan laut tak bertepi

kini seperti sebuah penyesalan kau melumat
setiap butir garam hanya untuk mengasinkan
apa yang pernah kau ucapkan sebagai sumpah
bukan sebagai kutukan di antara jenis kelamin
untuk kita tafsirkan bersama dengan salah

kita pun tak pernah mencoba bercermin
apakah sebagai lelaki atau perempuan
hanya untuk mempertentangkan keyakinan
jika kau dan aku lebih perempuan atau lelaki
untuk menghanyutkan setiap rayuan

maka biarlah laut yang menerjemahkan
setiap kisah dari awal dan akhirnya
tanpa perlu menyandingkannya
di sebuah pelaminan tentang jenis kelamin
di mana kodrat dan hakikatnya diturunkan



Denpasar 17 02 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar