Rabu, 13 Agustus 2014

TANPA RUATAN




seluruh nama-nama bunga telah ditaburkan
tapi kau hanya memetik setangkai
sebagai sebuah pilihan, meskipun tak sewangi
apa yang sebenarnya kau harapkan
untuk kau hitung setiap kelopaknya yang rapuh

sedikit pun kau tak ingin bercerita tentang
tangkai dan akar-akarnya
di mana seekor burung yang patah sayapnya
pernah hinggap dan menanggalkan sehelai bulunya
juga tentang akar-akarnya yang mencengkram batu
ketika tanah tak memberikan humusnya

tak ada musim untuk berbicara tentang bunga
sebagai sebuah kepercayaan yang kau bangun
dari ketidak haruman hanya untuk
menetapkan sebuah nama yang sia-sia kau sebutkan
karena selalu saja di balik setiap nama itu
ada sejarah yang terlalu panjang untuk dihalalkan

diam-diam kau menyimpan bunga itu dalam tidur
dan membiarkan tumbuh di sana dengan liar
sebab hanya dalam tidur pengembaraan yang jauh
dapat melampui batas langit dan bumi
di sana bunga itu merekahkan matahari dan bulan
tanpa tradisi ruatan sebagai pengaminan

 
Denpasar 23072014 - ilustrasi : google

BISIKAN HUJAN




langit kelabu di luar sana
membisikan hujan pada senja hari
tapi aku tak perduli pada sisa waktu
yang mulai terserap dalam gelap

sebab kutahu bagaimana
merebahkan seluruh malam-malamku
di antara kesunyian yang kadang
menyengat kesendirianku

kadang memang ada resah menyelinap
begitu jauh ke dalam diriku
dan mencumbui seluruh keyakinanku
hingga hanya dapat membuatku
mengerang dalam diam

dan aku mencoba menikmatinya
sebagai bagian dari diriku
yang tak dapat kutepis begitu saja
sebab kutahu dari rasa itu kutemukan
kebahagiaan yang mungkin
tak pernah sama sekali kau pahami....

 
DPS 20 JULI 2014 - ilustrasi: google

PERKAWINAN DINI



percintaan daun adalah percintaan
di antara hembusan angin
yang bercumbu dalam gesekan-gesekan
pelepah dan ranting-ranting
merimbunkan hutan-hutan yang basah
meneduhkan seluruh kisah
tapi peradaban kemudian telah menjarah
seluruh isinya hingga meranggas

hutan pun tumbuh dalam desah napas yang lain
menjadi tiang-tiang pancang
menjulur ke langit-langit impian
bulan telah berganti cahaya lampu-lampu pijar
manusia menjadi laron rindu cahaya
tapi terkapar dan menggelepar
di balkon-balkon peradaban
di hotel-hotel berbintang
berzinah dengan seluruh impian
dan terkapar di ranjang kemunafikan
dengan napas tersenggal orgasme kekuasaan
hingga khatam membacanya

pernikahan batu pun menyumbat airmata
membendung seluruh sungai
menjadi hasrat yang tertunda
gemercik air pun menjadi suara penyesalan
ketika menderaskan banjir bandang
dan batu-batu menggelinding
dari sebuah mitologi sishipus
untuk mengulas kesalahan yang sama
tanpa penyesalan tapi pengabdian
tanpa dapat lagi menyisakan sebuah tanda
atau sebuah fenomena untuk diamini

perkawinan musim pun adalah putik sari
yang dihisap dari kelopak-kelopak bunga
hingga musim pun berganti
dan seluruh kisah pun berhenti
bunga-bunga layu di ujung musim
di mana dada biru langit terbuka
melepaskan jubah-jubah awan
cakrawala pun telanjang
dengan tatapan yang jalang
matahari meranggaskan peradaban
di sana seluruh tanda pun sirna
tanpa ada yang dapat kau baca

Denpasar 13082014

PERKAWINAN DINI



percintaan daun adalah percintaan
di antara hembusan angin
yang bercumbu dalam gesekan-gesekan
pelepah dan ranting-ranting
merimbunkan hutan-hutan yang basah
meneduhkan seluruh kisah
tapi peradaban kemudian telah menjarah
seluruh isinya hingga meranggas

hutan pun tumbuh dalam desah napas yang lain
menjadi tiang-tiang pancang
menjulur ke langit-langit impian
bulan telah berganti cahaya lampu-lampu pijar
manusia menjadi laron rindu cahaya
tapi terkapar dan menggelepar
di balkon-balkon peradaban
di hotel-hotel berbintang
berzinah dengan seluruh impian
dan terkapar di ranjang kemunafikan
dengan napas tersenggal orgasme kekuasaan
hingga khatam membacanya

pernikahan batu pun menyumbat airmata
membendung seluruh sungai
menjadi hasrat yang tertunda
gemercik air pun menjadi suara penyesalan
ketika menderaskan banjir bandang
dan batu-batu menggelinding
dari sebuah mitologi sishipus
untuk mengulas kesalahan yang sama
tanpa penyesalan tapi pengabdian
tanpa dapat lagi menyisakan sebuah tanda
atau sebuah fenomena untuk diamini

perkawinan musim pun adalah putik sari
yang dihisap dari kelopak-kelopak bunga
hingga musim pun berganti
dan seluruh kisah pun berhenti
bunga-bunga layu di ujung musim
di mana dada biru langit terbuka
melepaskan jubah-jubah awan
cakrawala pun telanjang
dengan tatapan yang jalang
matahari meranggaskan peradaban
di sana seluruh tanda pun sirna
tanpa ada yang dapat kau baca

Denpasar 13082014

Rabu, 06 Agustus 2014

narcis aaah...


di balik kacamata hitam
kuterawangkan gelap menjadi terang
di sana dapat kulihat kemungkinan
dari setiap sudut pandang
yang mungkin tak pernah terbayangkan

05 AUG 2014

DIAM-DIAM





air tenang tandanya dalam
kalau diam memang menghanyutkan
emas putih atau emas hitam
akan kupilih diam-diam

hujan turun sejak semalam
di atas ranjang aku mendekam
bergumul sendiri dalam demam
menghujat hasrat yang tersekam

nila setitik rusak susu sebelanga
kunikmati rasanya yang kedaluarsa
kecut seperti asam cuka
seperti luka yang sedang mengaga

diam-diam aku pun pasrah
diam-diam membalut luka bernanah
diam-diam aku berbenah
diam-diam di dalam aku bermarwah

tapi siapa yang bermadah di luar rumah?
manusia berbulu domba berhati srigala
mahluk yang pemamah seluruh remah-remah
sampah pun habis dikunyah tanpa sisa

Denpasar 13JUL 2014 - ilustrasi: google

Jumat, 01 Agustus 2014

JALUR IBRAHIM




jalur gaza haruskah menjadi jalur kematian
di mana seluruh impian harus diledakan
dinistakan di antara genangan darah dan airmata

lihatlah reruntuhan puing-puing kemanusiaan
yang telah dipetakan pada setiap ayat kitab suci
dari seluruh jejak para nabi
haruskah terus mengepulkan keputusasaan
di mana harapan tinggal bisikan-bisikan doa
diaminkan di atas tubuh anak-anak tak berdosa

ibrahim, ibrahim, ibrahim berdirilah
di antara sarah dan siti hajar
sebagai bapak dari seluruh keturunanmu
pada tanah yang penuh rahmat
di sepanjang jalur gaza yang membentang
taburkanlah kasihmu di sana

Denpasar 12072014 - ilustrasi : google