Rabu, 13 Agustus 2014

TANPA RUATAN




seluruh nama-nama bunga telah ditaburkan
tapi kau hanya memetik setangkai
sebagai sebuah pilihan, meskipun tak sewangi
apa yang sebenarnya kau harapkan
untuk kau hitung setiap kelopaknya yang rapuh

sedikit pun kau tak ingin bercerita tentang
tangkai dan akar-akarnya
di mana seekor burung yang patah sayapnya
pernah hinggap dan menanggalkan sehelai bulunya
juga tentang akar-akarnya yang mencengkram batu
ketika tanah tak memberikan humusnya

tak ada musim untuk berbicara tentang bunga
sebagai sebuah kepercayaan yang kau bangun
dari ketidak haruman hanya untuk
menetapkan sebuah nama yang sia-sia kau sebutkan
karena selalu saja di balik setiap nama itu
ada sejarah yang terlalu panjang untuk dihalalkan

diam-diam kau menyimpan bunga itu dalam tidur
dan membiarkan tumbuh di sana dengan liar
sebab hanya dalam tidur pengembaraan yang jauh
dapat melampui batas langit dan bumi
di sana bunga itu merekahkan matahari dan bulan
tanpa tradisi ruatan sebagai pengaminan

 
Denpasar 23072014 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar