Kamis, 14 Agustus 2014

MENGATUP


kaukah perempuan yang kehilangan puisi
mati suri dalam kesunyian
meminta dengan wajah pucat pasi
meradangkan keputusasaan
merindukan bayangan semu
dalam petualangan mayamu

apa yang kau rasa
tak sama dengan yang kurasa
cinta itu suci dan indah
tapi bukan lahir dari kealpaan
yang merajam sebuah kesetiaan
dari nilai keikhlasan

janganlah seperti wanita jablai
menulis puisi dibelai-belai
panas hati menjadi kusut masai
aku bukan pujangga cinta
bukan pula pangeran cinta
aku hanya bayangan
yang kemudian lenyap

tak usah lagi berkisah
tentang rembulan atau bintang
tak ada lagi malam atau pun siang
tak ada lagi ruang percakapan
seluruhnya sudah runtuh
untuk tidak lagi melakukan penghianatan

bibir sudah mengatup rapat
semua sudah berakhir. tak ada lagi
kenangan yang dapat kau ukir
dan jangan lagi kau tanyakan
awal dan akhir sebuah pertemuan

 
Denpasar /LSK JUNI 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar