Kamis, 11 Desember 2014

SUDAH


membumbung sudah
melambung sudah
menyeruput dan mengepul sudah

kehangatan di bibir secangkir kopi
dan sebatang rokok
di ruang waktu menunggumu

kini tinggal desah
merayap di sekujur tubuhku
kuterjemahkan sudah



DPS 11 12 2014

Rabu, 10 Desember 2014

PEREMPUAN PENYAMBAL



marilah makan siang bersamaku
akan kubuatkan sambal
dari setiap goyangan pinggulku
kau akan dapat merasakan
betapa seksinya rasa pedasku
hingga dapat mengulek perasaanmu

aku dapat menambahkan sedikit terasi
sebagai penyedapnya
jika kau memang tak cukup alergi
mungkin juga aku menambahkan jeruk limau
agar kau dapat merasakan asam dan segarnya

dengan sambal buatanku, lidahmu
akan terlipat-lipat oleh hasrat
untuk mencicipi setiap ulekan sambalku
mungkin kau akan terpejam atau terbeliak
menahan setiap kepedasan
pada rongga mulutmu hingga tak ada
sepatah katamu pun yang terucap

sebab sambalku tak beraksara tapi bermakna
untuk makan siangmu yang mungkin selalu
tertunda dan sia-sia

 
Denpasar 1811 2014 - ilustrasi : google


Hari Mendung

hari hari mendung
kau tinggalkan kabut di mataku

aku pun mengerjap-ngerjap dalam basah
menantimu di celah-celah gigil

untuk mendekapku sebagai pelunas rindu


DPS 02 12 2014

POLUSI





sudah tergenang, tak ada lagi yang patut dikenang
mengambang, timbul dan tenggelam
kota ini tak lagi menyimpan harapan, juga impian
biarkan menjadi sebuah selokan
mengalirkan semua kebusukan dan kepengapan
dan menjadi koloni para urban dan preman
sisa-sisa dari hindia belakang

tak ada lagi lorong-lorong kehidupan di kota ini
jalan-jalan raya dipenuhi polusi keangkuhan
hanya untuk melindas dan melempar setiap orang
dari pusat-pusat keyakinannya menjadi
kaum duafa ketepi-tepi kenistakan semata
bukan lagi sebagai manusia dengan kemuliaannya

haruskah aku kembali ke kota ini yang menyimpan
kesunyian dan keterasingan di tengah keramaian
dan membiarkan diriku tergadai pada setiap langkah
hanya sekedar untuk bertahan dalam kerinduan
yang mungkin tak pernah lagi menjadi kenyataan

(kini kota itu menjauh dan mengabut di pelupuk mata.....)

 
Denpasar 03 12 2014 - ilustrasi : google

Bersin Hujan

hujan membersinkan hari-hariku
membuatku demam dalam kesendirian

menggigil memanggil namamu
dengan seluruh rayuan

tapi hanya lembaran-lembaran tisu
yang terbuang di keranjang sampah


DPS 04 12 2014

Mata Senja



di mata senjamu aku mengerjap
pada saat langit diselimuti awan kelabu

hari-hari yang lembab
membuatku tersekap
dan aku mencari dekapmu



DPS 09 12 2014

TUBA DAN SUSU



ada kisah yang tak pernah selesai
tapi tak pernah terurai
di antara kita di antara waktu
tempat mengulum setiap percakapan
bukan untuk membualkan kealpaan

tapi seperti tuba dituangkan ke dalam susu
kau menghisap setiap kealpaan
menjadi keraguan dan alasan mencicipi
setiap perselingkuhan sebagai madu
tanpa kau sadari bagiku seperti empedu

kini aku hanya dapat mengulum sisa waktu
dengan gairah-gairah untuk bersekutu
dengan kecemburuan sebagai kalori
dari setiap denyut adernalin
dengan enerji yang masih tersisa

sebab kesetiaanku adalah api keabadian
penyulut setiap kesetiaan. tak akan padam
meskipun kelak mungkin akan membakarku
menjadi arang dan debu yang sirna
dihembuskan oleh angin senja

 
DPS 10 12 2014 - ilustrasi : google