Rabu, 10 Desember 2014

POLUSI





sudah tergenang, tak ada lagi yang patut dikenang
mengambang, timbul dan tenggelam
kota ini tak lagi menyimpan harapan, juga impian
biarkan menjadi sebuah selokan
mengalirkan semua kebusukan dan kepengapan
dan menjadi koloni para urban dan preman
sisa-sisa dari hindia belakang

tak ada lagi lorong-lorong kehidupan di kota ini
jalan-jalan raya dipenuhi polusi keangkuhan
hanya untuk melindas dan melempar setiap orang
dari pusat-pusat keyakinannya menjadi
kaum duafa ketepi-tepi kenistakan semata
bukan lagi sebagai manusia dengan kemuliaannya

haruskah aku kembali ke kota ini yang menyimpan
kesunyian dan keterasingan di tengah keramaian
dan membiarkan diriku tergadai pada setiap langkah
hanya sekedar untuk bertahan dalam kerinduan
yang mungkin tak pernah lagi menjadi kenyataan

(kini kota itu menjauh dan mengabut di pelupuk mata.....)

 
Denpasar 03 12 2014 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar