Kamis, 11 Desember 2014

TERLUMAT


kubiarkan nada-nada itu mengalun
bukan hanya melodinya yang indah terlantun
syahdu ,bahkan menghentak menyayat

di sana kita kepulkan seluruh kata
hingga terkulum dengan bisikan penuh makna
sebelum benih-benih puisi kita hamburkan
dari persetubuhan imaji yang paling liar

di mana kau dan aku akan terkapar
di atas kekosongan yang menghampar
pada setiap aksara yang
kita kulum dengan birahi makna
hingga terhempas ke liang malam
dan secangkir kopi tumpah di pelaminan

terlumat sudah rasa perih itu
membuatku tenggelam
di antara napas rindu
yang selalu menyapaku


DPS 12 12 2014 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar