Selasa, 16 Desember 2014

MOZAIK

kaulah arus yang memetikku
hingga mengalir ke hulu, sayang
akulah batu yang kau pecahkan
dan kau siangi menjadi pasir, sayang

dan akulah jendela yang selalu terbuka
yang menyimpan langit biru
dan sayap-sayap burungmu, sayang

tapi jangan perduli,
jika dinding-dinding itu bertelinga,
menyadap setiap bisikan kita sayang

biarkan mozaik itu, melengkapi
setiap bagian dari diri kita, sayang....




DPS 16 12 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar