kaulah arus yang memetikku
hingga mengalir ke hulu, sayang
akulah batu yang kau pecahkan
dan kau siangi menjadi pasir, sayang
dan akulah jendela yang selalu terbuka
yang menyimpan langit biru
dan sayap-sayap burungmu, sayang
tapi jangan perduli,
jika dinding-dinding itu bertelinga,
menyadap setiap bisikan kita sayang
biarkan mozaik itu, melengkapi
setiap bagian dari diri kita, sayang....
DPS 16 12 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar