Jumat, 20 September 2013

MENGGANTANG ASAP 1




masih jugakah kau menggantang asap
padahal kau tahu musim telah melepas tangkainya
dan haruskah aku menepuk-nepuk angin

lihatlah di cermin tak kutemukan lagi wajahku
bagaimana mungkin aku dapat menyiangi diriku
jika selalu saja kau pecahkan dalam
setiap percakapan yang tak pernah selesai

kini aku hanya dapat membuka telapak tanganku
menyusuri jejak angin dengan hembusan mantera
hanya untuk menyusuri jejakmu yang hilang

tetapi kau selalu saja membuat pusaran waktu
dan menggulung setiap persoalan
bukan untuk memahami diriku tatapi dirimu
tanpa sedikit pun kau memberi ruang untukku

lalu kapan aku dapat meredakan kebinalanku
jika kau terus saja menggantang asap
tanpa pernah kutahu darimana asal api?

dan jangan salahkan aku jika telapak angin
tak lagi menghembuskan gairah di mana kita
pernah melumurkan seluruh harapan
dan aku masih terperangkap di selangkangan malam




Dps20092013 - ilustrasi : Na google

Menggantang Asap 2



menggantang asap
menggantang impian
yang mengendap
dalam tidur panjang

kau pun terperangkap
di selangkangan makna
dari setiap jemari aksara
yang terbuka dan tertutup

jika kau membacanya
dengan hati yang penuh
semoga tak tumpah
di selangkangan waktu

biarlah fitnah menjadi bara
dan aku akan menggantangnya
dalam sebuah mantera dan doa




Denpasar21092013

Kanvas Langit





kanvas langit yang ditaburi
cahaya matahari pada siang hari
bulan dan bintang pada malam hari
telah membentangkan langkahmu
menuju ke ruang-ruang pengharapan

dan di sana, pada saat senja tiba
seusai gerimis membasuh bumi
busur pelangi akan membentang
dengan seluruh warna yang cerah
jauh ke lubuk hatimu sebelum senja
mengatupkan kelopak jingganya

dan jangan lagi kau berkisah
tentang malam yang penuh liang kelam
di mana kau hanya mendesah
di dalam kesendirian
karena kutahu setiap erangmu
bukan erangan seorang pecundang
tapi pejantan di atas pelaminan impian
untuk menepuh seluruh tantangan






Denpasar20092013

Mencabik Bayangan




kau yang masih juga ingin bercerita
tentang rindu yang sudah tamat
hanya karena sunyi yang berkelebat

membuat malam-malammu terbebat
di antara misteri yang tersembunyi
di balik kelambu yang pernah kau sibak

di bibirku hanya meneteskan embun
dan aku tak pernah melukai siapa pun
bahkan juga tak pernah mencabik seberkas bayangan

jika tubuhmu luluh dan terkapar
mungkin karena kau telah menyayat
bayanganmu sendiri

dan aku tak pernah mendengar pekikmu
meskipun kau melolong hingga ke bulan


Denpasar20092013