kini aku adalah burung yang terbang
dengan sisa-sisa sayap yang patah
terbang ke langit biru yang masih terbuka
di balik pelupuk mata terpejam
di sana aku akan berkicau, berucap syukur
meskipun dengan suara yang parau
dengan sisa-sisa sayap yang patah
aku akan merentangkan jejak impian
seluas cakrawala yang membentang
hingga ke seluruh penjuru mata angin
dan aku akan hinggap di berbagai musim
di mana bunga-bunga tumbuh
dengan seluruh keindahannya
jika di sana ada sebuah dunia lebih nyata
kini aku dapat menanggalkan
seluruh kecemasan tanpa erangan
setelah doa-doa yang kusampaikan
telah kau limpahkan sebagai berkah
untuk sepenuhnya kunikmati
dengan seluruh pujian-pujian
hingga sayapku pulih sepenuhnya
agar aku dapat bertengger
di puncak kebahagiaan setelah
beberapa musim berlalu
di ujung waktu tempatku berteduh
dalam kerindangan dan kedamaian
dengan sisa-sisa sayap yang patah
terbang ke langit biru yang masih terbuka
di balik pelupuk mata terpejam
di sana aku akan berkicau, berucap syukur
meskipun dengan suara yang parau
dengan sisa-sisa sayap yang patah
aku akan merentangkan jejak impian
seluas cakrawala yang membentang
hingga ke seluruh penjuru mata angin
dan aku akan hinggap di berbagai musim
di mana bunga-bunga tumbuh
dengan seluruh keindahannya
jika di sana ada sebuah dunia lebih nyata
kini aku dapat menanggalkan
seluruh kecemasan tanpa erangan
setelah doa-doa yang kusampaikan
telah kau limpahkan sebagai berkah
untuk sepenuhnya kunikmati
dengan seluruh pujian-pujian
hingga sayapku pulih sepenuhnya
agar aku dapat bertengger
di puncak kebahagiaan setelah
beberapa musim berlalu
di ujung waktu tempatku berteduh
dalam kerindangan dan kedamaian
Denpasar 02072014- ilustrasi : na
Tidak ada komentar:
Posting Komentar