di sudut panggung mana lagi harus berdiri
hanya untuk membuka layar
dari setiap cadar untuk dimainkan
berlapis-lapis sudah ditanggalkan
tetapi wajahmu masih juga tersimpan
di balik kelam serupa bayangan
percakapan demi percakapan yang kau lafalkan
telah menelanmu dari setiap ungkapan
di antara tawa dan tangis yang merasukimu
seperti membuatmu berada dalam sebuah opera sabun
di sana kau hanya dapat menggelembungkan diri
dari setiap ilusi pada setiap pendaran cahaya lampu
yang membuat setiap lapisan wajahmu bersemu
tanpa pernah lagi kau ingin menanggalkannya
meskipun pertunjukan telah usai
layar telah ditutup, panggung telah sepi
dan cahaya lampu telah padam
di sana kau temukan dirimu dalam kesendirian
menjadi bagian dari kegelapan
yang tak dapat lagi kau lepaskan
DPS 12 03 2015 - ilustrasi : google
tetapi wajahmu masih juga tersimpan
di balik kelam serupa bayangan
percakapan demi percakapan yang kau lafalkan
telah menelanmu dari setiap ungkapan
di antara tawa dan tangis yang merasukimu
seperti membuatmu berada dalam sebuah opera sabun
di sana kau hanya dapat menggelembungkan diri
dari setiap ilusi pada setiap pendaran cahaya lampu
yang membuat setiap lapisan wajahmu bersemu
tanpa pernah lagi kau ingin menanggalkannya
meskipun pertunjukan telah usai
layar telah ditutup, panggung telah sepi
dan cahaya lampu telah padam
di sana kau temukan dirimu dalam kesendirian
menjadi bagian dari kegelapan
yang tak dapat lagi kau lepaskan
DPS 12 03 2015 - ilustrasi : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar