Kamis, 08 Oktober 2015

ISPA CINTA


sudah kulampirkan seulas senyum
sebelum semua dituangkan
di malam-malam yang basah oleh mimpi
di mana setiap bisikan tak lagi
menyajikan desah yang resah


dan kau menyeringai dalam buai
ketika setiap kelakar membuatmu terbakar
oleh gairah yang membuatmu terjajar
: aku mencium harum mawar, katamu

aku mengumbar senyum yang hambar
sekedar penawar dengan tangan melingkar
untuk merengkuh gelisah yang menjarah
jika kau bukan lelaki yang membuncahkan
lapisan kesepian di ujung gaun

tanpa pernah kau tahu, jika ada duri
menjadi pernik-pernik di setiap lipatan malam
untuk kau temukan sebagai imbalan
jika kesetiaan ada di setiap kelopak harum mawarku

maka aku pun membiarkanmu
terpejam dengan seulas senyuman
tanpa kau tahu bau tubuhku
menjadi satu dengan tubuhmu
dan kita sama-sama menghirupnya
dengan lenguhan-lenguhan panjang
( tanpa kita perduli menjadi ispa
dalam setiap napas cinta... )



DPS 05 10 2015 - ilustrasi ; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar