Kamis, 08 Oktober 2015

SUDUT PANDANG


hanya laut, katamu, tempat ombak,
mengisahkan buih bibir pantai
dan cakrawala tempatmu menarik garis
untuk semua batas-batas impian


selebihnya, kau berkisah tentang
anak-anak nelayan di sepanjang pesisir
bernyanyi tentang cangkang kerang
tanpa sebutir mutiara di dalamnya

juga tentang perahu-perahu tanpa layar
dayung-dayung yang patah
burung-burung camar yang memekik
di antara debur ombak dan nyaris tak terdengar

semua kau kisahkan dengan fasih
mengalir seperti arus pasang
kadang membuatku hanyut
melihat samudra di kornea matamu

dan kadang aku melihatmu berdiri kokoh
seperti batu karang disaput cahaya matahari
begitu berkilau dan membuatku
harus mengenakan kacamata hitam

padahal terkadang aku ingin bertanya
pernahkah kau mengisahkan tentang diriku
ketika hari-hari kulepaskan bersamamu
hanya untuk melintasi dunia yang nyata

tapi aku hanya mendapatkan seulas senyum
merekah di sudut bibirmu tanpa pernah dapat
kuterjemahkan dengan kisah yang lain
sekedar kupahami sebagai seorang perempuan

tanpa pernah kau tahu, mungkin tak ingin tahu
jika aku sebenarnya berulangkali terdampar
di dalam kisah-kisahmu yang berulang-ulang
tanpa pernah juga kutahu awal dan akhirnya

mungkin setelah kita saling bertukar tempat
kau baru dapat memahami tentang sebuah hati
berkilau seperti sebutir mutiara
di dalam cangkang kerang yang tertutup




DPS 08 10 2015 - ilustrasi : na

Tidak ada komentar:

Posting Komentar