Mawar adalah aku, kelopakku semerah saga, batangku berduri, harumku semerbak mewangi : KUMPULAN PUISI NUNUNG NOOR EL NIEL
Selasa, 19 November 2013
Aku dan Kau Satu
jalanmu adalah jalanku
harumku adalah harummu
semerbak di rongga dadamu
semerbak pula di rongga dadaku
sebab kau juga adalah milikku
tanpa sekalipun menggodamu
dan jangan kau pernah
merasa terluka olehku
dekaplah dengan sepenuh rasamu
seluruh napas aksaraku
sebagai pembalut resahmu
hingga hangat jiwamu
Denpasar19112013
Senin, 18 November 2013
Penjaga Mawar
kaukah adalah penjaga mawarku yang setia
biarlah keharumanku mewangi di hatimu
dan jagalah kelopakku tetap merekah
dengan warna penuh gairah
tempat cintamu tertumpah
berayunlah dengan manja di tangkaiku
di antara sebaris duri sebagai pertanda
untuk setiap goresan makna
pada jejakku di lubuk hatimu
kecuplah dengan mesra
setiap lekuk kelopakku
dengan bahasa aksaramu
hingga senyumku merekah
meski kau tak pernah memetiknya
itu sudah cukup bagiku
Denpasar19112013
Lidah Sepah
Jika apa yang kau tanam tak tumbuh
dan hanya menjadi sepah di ujung lidah
seharusnya tak perlu memang kau sesalkan
yang ada hanya bahasa isyarat
dan hanya menjadi sepah di ujung lidah
seharusnya tak perlu memang kau sesalkan
yang ada hanya bahasa isyarat
kata kehilangan makna
dan hujan menjadi sebuah pertanda
pada secangkir kopi
pada secangkir kopi
untuk mengambil sebuah pilihan
tetap bertahan atau
meninggalkan ruang kenangan....
di mana tempat kau berkaca sebening kerinduanmu
ketika wajahku terbayang dalam secangkir kopimu...
Denpasar19112013
Minggu, 17 November 2013
Jumat, 15 November 2013
Jangan Biarkan
catatlah kerinduanmu
agar terbebas dari belenggu
sebab kau tak dapat mendustai
masa lalu adalah bagianmu
agar terbebas dari belenggu
sebab kau tak dapat mendustai
masa lalu adalah bagianmu
tuanglah cawan yang kosong itu
dengan napas cintamu
dan reguklah setiap tetes gairah
dari bibir cawan itu
dengan napas cintamu
dan reguklah setiap tetes gairah
dari bibir cawan itu
jangan biarkan hanya mendesah
dalam kehampaan tanpa harapan
setidaknya seperti yang kau mau
dalam kehampaan tanpa harapan
setidaknya seperti yang kau mau
apalagi jika kau tak ingin
akhiri cinta kita
sebagai segalanya
akhiri cinta kita
sebagai segalanya
Denpasar16112013
PEREMPUAN SIANG
akulah perempuan yang dilahirkan oleh siang
di bawah matahari yang mengangkang
hingga seluruh hidupku terpanggang
dan aku tak dapat lagi mengerang
kecuali berdiam di balik bayang-bayang
yang selalu saja bergerak dengan jalang
mencari tempat perlindungan pada hari petang
perempuan seperti kodrat dari jenis kelamin
di mana harga diri dipertaruhkan pada setiap langkah
seperti kutukan dari sebuah tulang rusuk yang patah
hanya untuk melengkapi kesendirian dan kesepian
meskipun harus menerima kesetiaan sebagai
sebuah penderitaan hanya untuk dinistakan
sekali waktu aku ingin menempatkan
keperempuananku
di atas seluruh tataran nilai di mana kau
dan aku
berawal dari tubuh yang sama dan hanya
dilepaskan
bukan untuk dipahami dari setiap lekukkan
yang hilang
tapi sebagai pelengkap di mana kita tak
dapat saling
mengabaikan hanya disebabkan kesepian
meradang
bukan untuk merayumu dengan buah kuldi
sebagai pelampiasan kesalahan awal umat manusia
bukan pula sebagai sebuah dongeng yang diturunkan
melalui lembaran-lembaran kitab suci
untuk sekedar dibaca tetapi juga untuk dipahami
sebagai perempuan yang diurapi penuh kasih sayang
aku perempuan bukan pula sekedar memberi
dan bukan pula sekedar menerima
sebagai tawar menawar dari sebuah keikhlasan
tapi aku adalah perempuan yang sangat kau kenal
seperti kau mengenal dirimu sendiri
Denpasar16112013 – ilustrasi : google
Jumat, 08 November 2013
CAWAN
haruskah aku sebagai perempuan
hanya menjadi cawan tempat kau
menuangkan seluruh resahmu
hingga tumpah dalam serapah
apalagi yang dapat kusajikan
jika semua impian telah kau rebut
seluruh pintu pun telah tertutup
seperti sebuah cawan yang kosong
tak ada lagi yang dapat kau reguk
bahkan juga sisa keperempuananku
apalagi bau tubuhku, kecuali
menepisnya sebagai kenajisan
tetapi kau masih saja menyimpanku
di sudut rumahmu sebagai hiasan
untuk sesekali kau lempar
ke sudut-sudut ruang yang lain
di sudut-sudut itu kau seperti
menikmati bunyi kekosongan
dari sebuah cawan yang kosong
seraya kau menutup telingamu
dari bisikan hatimu sendiri
jika kau tak pernah memilikinya
dan cawan yang kosong itu, kini
mulai berkarat oleh waktu
berselimut debu
kau pun tak pernah tahu itu
Dps08112013 – ilustrasi : google
Langganan:
Postingan (Atom)