Sabtu, 17 September 2016

RABIES



Anjing itu masuk lewat jendela
Mengunci lolongannya
Di pintu yang tertutup
Tanpa memberi isyarat jenis kelamin
Sebelum menjilati seisi rumah
Aku mengusirnya dengan erangan

Anjing itu menyelinap pergi
Dengan kaki mengangkang
Menyisakan gigitan di tumit anak

Tapi rabies itu masih tersimpan
Dalam percakapan penuh kecemasan
Dan membiarkan antibiotika
Mengobati semua penyesalan
Sebelun anjing itu tidur dalam setiap impian

Denpasar 17 09 2016

Minggu, 14 Agustus 2016

LUPUT




ada saatnya telapak tangan terbuka
melepas apa yang tergenggam
ada saatnya apa yang diraih
untuk kembali dilepaskan

jika semua tak harus diramalkan
bukan disebabkan garis tangan
untuk disusuri dengan perhitungan
selalu ada yang terabaikan dari ingatan

terlepas atau tergenggam
mungkin memang bukan sebuah pilihan
meskipun semua sudah dipertaruhkan
dan luput dari awal dan akhir tujuan

Denpasar 13 08 2016 - ilustrasi from google

Rabu, 10 Agustus 2016

HABIS MANIS SEPAH DIBUANG



buah bibir yang dulu kau kulum
dalam setiap percakapan
kini tinggal sepah di antara serapah


tak ada lagi yang dapat kau sebutkan
apalagi sebuah nama untuk dikenang
seluruh bayangan tak ubahnya cermin kelam
jika masa lalu adalah bagian tak terpisahkan
tanpa seberkas cahaya pun untuk menepisnya

“itu ilusi!" gumammu setelah malam
kau lepaskan semua keperempuanku
seperti seonggok daging di ranjang

tanpa denyut dan membusuk dalam keheningan
kesepian pun menyengat pada sisa napasku
tapi tak juga terumbar dari celah bibirmu kata maaf
mungkin aku khilaf memahami puncak desahmu
ketika mendengar pekikanmu yang tertahan

(ternyata hanya kepak sayap keluang di luar sana... )
dan aku teronggok seperti sampah di sudut malam


Denpasar 08 08 2016

Jumat, 15 Juli 2016

GOYANG DANGDUT


coba kau ingat-ingat irama dangdut itu
meliukkan setiap lekuk pinggulku
kedua ujung jari telunjuk kita pun menggelitik udara
menggelinjangkan suasana pada setiap langkah
melewati dunia yang nyata untuk tidak selalu terjaga
membuat hidup menjadi lebih sederhana


tabuhkan gendang, tiupkan seruling
dalam setiap hentakan dan ayunkan badan
biarkan pinggang malam dirangkul kelam
masih banyak impian untuk dicumbu
sebelum bulan kesiangan
menjadi pungguk di hari memabukkan
jika kau memang seorang pejantan
bukan sebagai pecundang


Denpasar 15 07 2016

Selasa, 12 Juli 2016

JINAK-JINAK MERPATI


sekarang aku lebih jinak dari merpati
meskipun tak lagi bersayap langit
juga tanpa perduli ke mana harus terbang
meskipun ada ranting pohon tempat berpijak
tapi aku bisa kabarkan padamu
tentang jarak yang membentang tanpa batas


mungkin jinakku adalah jinak merpati
birahiku tak akan pernah dapat kau tangkap
meskipun aku telah mendekat dan kau silap
dengan ilusi yang mengendap untuk mendekap
tapi mendapatkan sisa-sisa sayap terlepas
di antara napasmu yang terkuras

sekarang aku mungkin jinak-jinak merpati
bukan dapat terbang rendah atau tinggi
kecuali sebagai naluri untuk tak dikebiri
jika kebebasan lebih berarti dari sebuah hati
dan kesetiaan itu memang abadi


Denpasar 10 07 2016 - ilustrasi from google

Minggu, 10 Juli 2016

PSIKOPAT




 --Kolaborasi bersama Maya Azeezah--

PSIKOPAT I
karya : Maya Azeezah

menatap gayamu menyuluh sebatang cerutu
dan sebuah pemantik di hadapmu
nyala baranya seperti kama yang kau mainkan
pada satu tubuh semalaman


hirup cerupan pertama begitu dalam
mengakhiri puncak kepuasan
sedalam rasa yang kau tumpahkan
pada tubuh perempuan lugu yang kau serang

kau lelaki bercerutu tak kenal durhaka
gagahi setiap raga dara nan bening
bermodal puluhan lembar rupiah
dan janji segelas anggur merah

ingat ! tawamu bukan akhir dari kebejatan
tetapi awal dari semburan karma
sebagai hukuman berjalan yang mutlak
kepada anak daramu yang kau simpan di rumah

‪#‎MayaAzeezah09072016‬



 PSIKOPAT II
Karya: Nunung Noor El Niel

aku telah memperkosa setiap musim
mengkorupsi sebuah hati
dan memperkosa semua impian

aku adalah bayangan yang selalu
menyelinap di antara kebenaran dan kekhilafan
berada pada cahaya dan kegelapan

aku akan membuatmu atau siapa saja
dalam kesangsian jiwa-jiwa yang kosong
di sana aku berdiam dalam keabadian


 #NunungNoorElNiel09072016‬

Sabtu, 02 Juli 2016

KODRAD YANG DIGAUNKAN



Seperti burung-burung yang terbang di udara
Waktu serasa bersayap angin mengepak
Berhembus bersama awan-awan
Menciptakan mendung di sudut-sudut langit

Tak dapat lagi kuputar seluruh waktu
seperti sebuah haluan menjadi buritan
Setelah terlanjur kutahu, jika di palka
Masih ada laut menyimpan gelombang
Ternyata ada yang tak pernah tersandarkan

Tetapi bukan harapan, juga bukan keputusasaan
Bukan juga sebuah catatan harian tak terbaca
Untuk terus dihafalkan sebagai cerita
Tanpa awal dan akhir untuk selalu dikisahkan

Sudah telalu lama aku menjelmakan diriku
Menjadi peri untuk semua impian
Ketika kutahu tak ada bulan di ranting malam
Dan matahari membatangkan siangnya
Aku hanya ingin kelembutan dan kehangatannya

Maka biarlah, langit, laut dengan kisahnya sendiri
Malam dan siang menjadi peristiwa ruang dan waktu
Di mana aku terjaga dan terlelap, jika kodratku
Telah digaunkan bukan untuk dicabikan dan dinistakan

DENPASAR 29 06 2016 - ilustrasi from google