Madah itu kubaca dalam desah
Tentang bulan tak berwarna
Pucat pasi di singgasana malam
Di antara celah perbukitan
Ketika kau terhimpit dalam kesendirian
Di bangku tempat menduduki kesunyian
Jangan lafaskan aksara duka
Biarkan waktu memucat di pelupuk mata
Kesenduan itu bukan angkara
Seperti kabut dihembuskan angin
Berzikir di kedalaman waktu
Goresanmu adalah sebuah pertanda
Kearifan menerima luka seikhlasnya
DPS 17 05 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar