Mawar adalah aku, kelopakku semerah saga, batangku berduri, harumku semerbak mewangi : KUMPULAN PUISI NUNUNG NOOR EL NIEL
Selasa, 30 Juni 2015
SEMBILU
tak akan penat aku menyusuri waktu
selama nadi berdenyut melafaskan rindu
ketika namamu mengais dalam jiwaku
seperti janjimu yang terus membalut
seluruh keyakinanku untuk menunggu
meskipun terpaksa harus diam membisu
sebab kutahu di ujung waktu
kita akan kembali bertemu
dan aku menggeliat sambil berseru
bersabdakan kutukan dan harapan
jika kelak kau alpa merayu
maka segores sembilu menjadi taruhanku!
DPS 26 06 2015
Jumat, 26 Juni 2015
MENELAN BULAN
tak ada bulan malam ini di ranjang
tapi kau mencoba meminangnya
hanya untuk bermimpi, katamu
aku cuma bisa mendesah dalam diam
ketika bulan tertelan dalam mimpi
DPS 08 06 2015
ketika bulan tertelan dalam mimpi
DPS 08 06 2015
NGABUBURIT
kau menunggu ufuk ditabuh
dari perjalanan haus dan lapar
sebagai musafir kehidupan mendulang sabar
jika kau bukan manusia sekadar
untuk tetap tawakal
sebagai insan yang kekal
DPS 18 06 2015
Glaukoma
silap mata di balik cahaya
terbakar sudah seluruh rasa
waktu hanya membias
dalam setiap helaan napas
terpicingkan sebelah mata
: glaukoma
DPS 22 06 2015
: glaukoma
DPS 22 06 2015
SECUKUPNYA
di sana aku pernah duduk, menyimak
sekilas melirik waktu sebelum pergi
meninggalkan bangku itu, kosong
sesekali aku mencoba berpaling
pada rambutku yang terurai sepinggang
dengan tubuh yang langsing
seperti menyimak keperempuananku
masih pantaskah aku berparas rupa
tubuh seperti waktu membentuk
tak dapat ditanggalkan pada setiap
hirupan napas pada setiap desahan
kini tinggal hanya jejak dan langkah
jika aku pernah menyusuri dengan bilangan
kemudian terkunci di belakang
dan aku hanya dapat menggenggam hikmah
untuk menyimpannya di lubuk dada
sesekali aku membukanya dengan debar
serta seulas senyuman untuk dipahami
tak lebih dan tak kurang
: secukupnya....
Dps 24 06 2015 - ilustrasi : na-google
pada rambutku yang terurai sepinggang
dengan tubuh yang langsing
seperti menyimak keperempuananku
masih pantaskah aku berparas rupa
tubuh seperti waktu membentuk
tak dapat ditanggalkan pada setiap
hirupan napas pada setiap desahan
kini tinggal hanya jejak dan langkah
jika aku pernah menyusuri dengan bilangan
kemudian terkunci di belakang
dan aku hanya dapat menggenggam hikmah
untuk menyimpannya di lubuk dada
sesekali aku membukanya dengan debar
serta seulas senyuman untuk dipahami
tak lebih dan tak kurang
: secukupnya....
Dps 24 06 2015 - ilustrasi : na-google
Senin, 22 Juni 2015
KUE TALAM
telah kulapisi kue talam itu sebagai menu
pembuka dan penutup semua kealpaanmu
jika kau masih berpijak di bumi tempatmu berdiri
untuk tak henti mengaminkan apa yang tersaji
dengan aroma daun pandan di atas meja keikhlasan
dan kau tahu kue talam itu akan selalu
menuntunmu kembali ke jalan silahturahmi
di mana waktu yang lampau tak hanya sekadar
melapisi setiap kenangan menjadi kerinduan
tetapi juga tempat di mana kau berawal
tak dapat kubagikan kue talam itu untukmu
yang dimasak oleh tradisi sepanjang tahun
sebelum kau mengazankan lapar dan hausmu
menjadi doa yang memberkah dari kesabaran
di mana kau dapat mengunyah setiap keyakinan
meskipun hanya dengan seulas senyuman
pembuka dan penutup semua kealpaanmu
jika kau masih berpijak di bumi tempatmu berdiri
untuk tak henti mengaminkan apa yang tersaji
dengan aroma daun pandan di atas meja keikhlasan
dan kau tahu kue talam itu akan selalu
menuntunmu kembali ke jalan silahturahmi
di mana waktu yang lampau tak hanya sekadar
melapisi setiap kenangan menjadi kerinduan
tetapi juga tempat di mana kau berawal
tak dapat kubagikan kue talam itu untukmu
yang dimasak oleh tradisi sepanjang tahun
sebelum kau mengazankan lapar dan hausmu
menjadi doa yang memberkah dari kesabaran
di mana kau dapat mengunyah setiap keyakinan
meskipun hanya dengan seulas senyuman
Denpasar 20 06 2015 - ilustrasi Google
Jumat, 19 Juni 2015
KETULUSAN
masih adakah percakapan di luar waktu
ketika aku harus kembali melangkah
di jalan yang sama
seluruh jejak langkahmu masih dapat kubaca
meskipun dengan aksara yang patah pada setiap kata
tapi selalu kudapatkan setiap makna
dari setiap ungkapan di ujung kalimatnya
aku tak akan pernah lelah membacanya
meskipun mataku nyaris terpejam
dan hanya menyisakan igauan di sudut bibir
itulah caraku selalu mengingat
dan menyebut namamu
tanpa pernah aku merasa sia-sia
:sebab cinta tak pernah berakhir karena ketulusan hati
DPS 19 06 2015
meskipun dengan aksara yang patah pada setiap kata
tapi selalu kudapatkan setiap makna
dari setiap ungkapan di ujung kalimatnya
aku tak akan pernah lelah membacanya
meskipun mataku nyaris terpejam
dan hanya menyisakan igauan di sudut bibir
itulah caraku selalu mengingat
dan menyebut namamu
tanpa pernah aku merasa sia-sia
:sebab cinta tak pernah berakhir karena ketulusan hati
DPS 19 06 2015
a
sepasang yang mengerling di celah
pagi
di antara kepak kupu-kupu dan kumbang
mencari madu di hamparan bunga setaman
salahkah jika didendangkan
meskipun hanya dalam gumaman
dan hanya mengguratkan mozaik cinta
sepasang anak manusia di rimba belantara
biarkan air menggenang di danau yang tenang
membayang bulan cermin keindahan
jangan biarkan angin membuat gelombang di permukaan
sebelum hakikat dinubuatkan dalam aksara
rengkuhlah seluruh hati
menasik diri di antara temali
silahturahmi sebagai ungkapan tak terperi
di antara kepak kupu-kupu dan kumbang
mencari madu di hamparan bunga setaman
salahkah jika didendangkan
meskipun hanya dalam gumaman
dan hanya mengguratkan mozaik cinta
sepasang anak manusia di rimba belantara
biarkan air menggenang di danau yang tenang
membayang bulan cermin keindahan
jangan biarkan angin membuat gelombang di permukaan
sebelum hakikat dinubuatkan dalam aksara
rengkuhlah seluruh hati
menasik diri di antara temali
silahturahmi sebagai ungkapan tak terperi
BERKISAHLAH
mengapa kau tak pernah lagi berkisah tentang laut
di mana ombak menggulung
dan ikan-ikan hanyut oleh arus ke lubuknya
mengapa kau tak lagi berkisah tentang langit biru
dengan awan-awan putih yang berarak
dan burung-burung menerbangkan kicaunya
mengapa kau tak lagi berkisah tentang dataran
di mana gunung menjulang, lembah-lembah curam
dan pepohonan tumbuh dan layu di atasnya
mengapa lagi kau tak pernah berkisah tentang diriku
di mana cinta tak pernah kuabaikan
dan kau membiarkannya hanya sebagai kenangan
kini aku menunggu kisah tentang dirimu
di mana harapan dan kesetiaan tak berhenti berdenyut
dan aku tahu maknanya, meskipun hanya dongeng semata
DPS 16 06 2015 - ilustrasi : google
dengan awan-awan putih yang berarak
dan burung-burung menerbangkan kicaunya
mengapa kau tak lagi berkisah tentang dataran
di mana gunung menjulang, lembah-lembah curam
dan pepohonan tumbuh dan layu di atasnya
mengapa lagi kau tak pernah berkisah tentang diriku
di mana cinta tak pernah kuabaikan
dan kau membiarkannya hanya sebagai kenangan
kini aku menunggu kisah tentang dirimu
di mana harapan dan kesetiaan tak berhenti berdenyut
dan aku tahu maknanya, meskipun hanya dongeng semata
DPS 16 06 2015 - ilustrasi : google
Sabtu, 13 Juni 2015
GADIS KECIL ITU BERNAMA ANGELINE
gadis kecil itu tak bisa lagi berlari
menyeberangi impiannya untuk mengejar
kupu-kupu dan pelangi yang tak pernah
hinggap dan membias di pelupuk matanya
gadis kecil itu hanya membawa lebam
di sekujur tubuhnya yang kurus dalam diam
sebab tak tahu kemana keluhnya dilabuhkan
gadis kecil itu tak bisa lagi menangis
apalagi bernyanyi sekedar untuk
mengadobsi dirinya sendiri
dari kandungan kemiskinan tangan ibu
dan tangan asing ayah sia-sia mengangkatnya
gadis kecil itu telah dirajam
oleh tangan-tangan kegelapan
tanpa tahu liang kesalahannya dikuburkan
di pelataran rumahnya sendiri
gadis kecil itu, di sana, kini
tak lagi diangkat tangan kasih ayah
tak lagi diangkat kebencian tangan ibu
tapi menuju pintu gerbang nirwana
diangkat oleh tangan Tuhan
DPS 12 06 2015 - foto from google
SENJA DI BUKIT KINTAMANI
mungkin aku adalah tulang rusuk para dewa
seluruh tubuhku diselimuti oleh kabut senja
aku hanya dapat menjelma dalam kenangan
setelah menyusuri seluruh lekuk pulaumu
tetap saja menjadi pengais tanpa ikatan tradisi
seperti yang diwariskan para perempuan di sini
memecah dan menjunjung batu di atas kepala
membuatku seperti turis yang menggigil
hanya bersidekap dengan kelopak waktu
yang mulai terpejam di tepi langit barat
sambil terus mengukur jarak untuk sampai
di mana aku dapat mengelupaskan keperempunanku
tapi selalu saja aku mendapatkan diriku
sebagai dewi durga pada kisah yang lain
membayangkan seluruh kabut di puncak bukit
bukan sebagai lapisan kafan tapi sutra lembut
hingga aku tak ubahnya dalam sebuah kepompong
tanpa menjelma sebagai kupu-kupu bersayap pelangi
sebab hanya itu memang yang kuinginkan
sebagai alasan untuk bertahan di pulau para dewa ini
meskipun mungkin aku bukan dari tulang rusuk para dewa
untuk sekedar memuja diriku sendiri
sambil menyentuh setiap lekuk keindahan
DPS 09 06 2015
Minggu, 07 Juni 2015
SI MALIN CINTA
mengapa harus jauh di pelupuk mata
padahal kau tahu cintaku ada di lubuk dada
sungguh bukan ingin menunjuk
dengan kelingking berkait
hingga silap semua kata,
dan kasih kehilangan makna
mungkin keikhlasanku adalah
gading yang retak
tapi mungkin itu lebih baik
ketimbang menyimpan perseligkuhan
akhirnya tercium juga
karena aku bukanlah si malin cinta
menyiram batu dengan airmata
untuk mengikis setiap penyesalan
dari kutukan bunda
mengapa harus bertanya-tanya
jika jalan tak lagi sesat dan lempang
DPS 05 06 2015
dengan kelingking berkait
hingga silap semua kata,
dan kasih kehilangan makna
mungkin keikhlasanku adalah
gading yang retak
tapi mungkin itu lebih baik
ketimbang menyimpan perseligkuhan
akhirnya tercium juga
karena aku bukanlah si malin cinta
menyiram batu dengan airmata
untuk mengikis setiap penyesalan
dari kutukan bunda
mengapa harus bertanya-tanya
jika jalan tak lagi sesat dan lempang
DPS 05 06 2015
Senin, 01 Juni 2015
BERPENDAR
entah kapan ada waktu untuk disisipkan
ketika seluruh jejak langkah terikat oleh jarak
lapisan tradisi pada kulit tak terkelupas
mengalir pada seluruh pembuluh darah
meskipun aku mencoba memotret diriku
dan merias wajahku dengan cermin
di situ selalu saja kutemukan garis waktu
menggores begitu tajam di sudut bibir
meskipun telah kupoles seulas senyuman
seluruh gaun pernah kukenakan
bukan sekedar menjadi seorang perempuan
hanya terbungkus oleh keanggunan
tetapi dengan keikhlasan dan pengabdian
semua ternyata hanya pengandaian
meskipun telah kusajikan seluruh menu
hingga tak ada harga diri yang tersisa
tapi lihatlah di seluruh sudut kamar
seluruh isi lemari telah terbongkar di situ
kini aku hanya dapat menyimpan diriku
dalam diam untuk tidak lagi bertanya
di mana harkat dan martabatku
harus diletakan seperti apa adanya
selebihnya, hanya kukepulkan sebatang rokok
menghembuskan semua kekosogan ke udara
biarlah berpendar dihembus angin entah ke mana
DPS 29 05 2015 - ilustrasi : google
mengalir pada seluruh pembuluh darah
meskipun aku mencoba memotret diriku
dan merias wajahku dengan cermin
di situ selalu saja kutemukan garis waktu
menggores begitu tajam di sudut bibir
meskipun telah kupoles seulas senyuman
seluruh gaun pernah kukenakan
bukan sekedar menjadi seorang perempuan
hanya terbungkus oleh keanggunan
tetapi dengan keikhlasan dan pengabdian
semua ternyata hanya pengandaian
meskipun telah kusajikan seluruh menu
hingga tak ada harga diri yang tersisa
tapi lihatlah di seluruh sudut kamar
seluruh isi lemari telah terbongkar di situ
kini aku hanya dapat menyimpan diriku
dalam diam untuk tidak lagi bertanya
di mana harkat dan martabatku
harus diletakan seperti apa adanya
selebihnya, hanya kukepulkan sebatang rokok
menghembuskan semua kekosogan ke udara
biarlah berpendar dihembus angin entah ke mana
DPS 29 05 2015 - ilustrasi : google
Langganan:
Postingan (Atom)