telah kulapisi kue talam itu sebagai menu
pembuka dan penutup semua kealpaanmu
jika kau masih berpijak di bumi tempatmu berdiri
untuk tak henti mengaminkan apa yang tersaji
dengan aroma daun pandan di atas meja keikhlasan
dan kau tahu kue talam itu akan selalu
menuntunmu kembali ke jalan silahturahmi
di mana waktu yang lampau tak hanya sekadar
melapisi setiap kenangan menjadi kerinduan
tetapi juga tempat di mana kau berawal
tak dapat kubagikan kue talam itu untukmu
yang dimasak oleh tradisi sepanjang tahun
sebelum kau mengazankan lapar dan hausmu
menjadi doa yang memberkah dari kesabaran
di mana kau dapat mengunyah setiap keyakinan
meskipun hanya dengan seulas senyuman
pembuka dan penutup semua kealpaanmu
jika kau masih berpijak di bumi tempatmu berdiri
untuk tak henti mengaminkan apa yang tersaji
dengan aroma daun pandan di atas meja keikhlasan
dan kau tahu kue talam itu akan selalu
menuntunmu kembali ke jalan silahturahmi
di mana waktu yang lampau tak hanya sekadar
melapisi setiap kenangan menjadi kerinduan
tetapi juga tempat di mana kau berawal
tak dapat kubagikan kue talam itu untukmu
yang dimasak oleh tradisi sepanjang tahun
sebelum kau mengazankan lapar dan hausmu
menjadi doa yang memberkah dari kesabaran
di mana kau dapat mengunyah setiap keyakinan
meskipun hanya dengan seulas senyuman
Denpasar 20 06 2015 - ilustrasi Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar