Senin, 01 Juni 2015

BERPENDAR


entah kapan ada waktu untuk disisipkan
ketika seluruh jejak langkah terikat oleh jarak

lapisan tradisi pada kulit tak terkelupas
mengalir pada seluruh pembuluh darah
meskipun aku mencoba memotret diriku
dan merias wajahku dengan cermin

di situ selalu saja kutemukan garis waktu
menggores begitu tajam di sudut bibir
meskipun telah kupoles seulas senyuman

seluruh gaun pernah kukenakan
bukan sekedar menjadi seorang perempuan
hanya terbungkus oleh keanggunan
tetapi dengan keikhlasan dan pengabdian

semua ternyata hanya pengandaian
meskipun telah kusajikan seluruh menu
hingga tak ada harga diri yang tersisa

tapi lihatlah di seluruh sudut kamar
seluruh isi lemari telah terbongkar di situ

kini aku hanya dapat menyimpan diriku
dalam diam untuk tidak lagi bertanya
di mana harkat dan martabatku
harus diletakan seperti apa adanya

selebihnya, hanya kukepulkan sebatang rokok
menghembuskan semua kekosogan ke udara
biarlah berpendar dihembus angin entah ke mana



DPS 29 05 2015 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar