Minggu, 27 September 2015

DI SELANGKANGAN WAKTU


sudah kusetubuhi seluruh malam
impian demi impian berlahiran
aku bukanlah dewi kunti
yang melahirkan para pandawa
bukan pula gendari
yang melahirkan para kurawa
dan menciptatakan pertempuran
di padang kurusetra


sudah kuselangkangi semua siang
dari matahari terbit
hingga matahari terbenam
cahaya demi cahaya
telah menyiangi ketelanjangan
menciptakan peta pada lekuk tubuh
dan tak tersisa lagi bayangan

sudah selangkah lagi kulalui
kini aku berdiri di batas paling tepi
mungkin batas paling sunyi
di mana waktu melahirkan
segumpal daging tanpa susu ibu
mengering di sepanjang jalur
tempat hidup untuk terus diamini



DPS 28 09 2015 - ilustrasi ; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar