jika kau hanya mendengar gema sunyi
dari gendingku, mengapa kau biarkan aku
meliuk tajam dengan tarian sepiku?
aku memang tak ingin lagi membawakan
kisah rama dan shinta, hanya disebabkan
napsu angkara si dasamuka dengan
sepuluh wajah penuh murka
aku pun tak ingin menjadi anak wayang
di balik layar dan lampu cempor menghirup
wangi dupa yang membuatku sesak dada
sungguh, bukan aku ingin merayumu
dengan bisikan-bisikan mantera sia-sia
hingga lebih keras dari suara gending
yang kutabuhkan di selangkangan malam
sungguh, bukan aku ingin membuat para dewa
terjaga dari khayangan dan mengutuk
setiap liukan tarian sihir purbaku
tetapi aku hanya ingin menjelma apa adanya
bukan sebagai calon arang
dari sebuah mitos yang hilang
dari napas puisi yang selalu kau aminkan
Denpasar14122013 - ilustrasi google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar