-- kepada Umbu Landu Paranggi
lelaki itu lahir dari sebuah tradisi bayangan
dengan bahasa puisi yang tak terbaca
lelaki itu menyimpan wajahnya di balik topi pet hijau
seperti menyimpan seluruh kehormatannya
lelaki itu selalu melangkah dengan sandal jepitnya
seperti melangkah tanpa meninggalkan jejak
lelaki itu selalu mengenakan celana biru tua
seperti membungkus dirinya sebiru langit malam
lelaki itu selalu mengenakan syal di lehernya
dari terpaan angin yang selalu menepis dirinya
lelaki itu selalu menyapa dengan bisikan dan senyuman
dengan makna yang dalam dari sekedar keramahan
lelaki itu adalah lelaki yang menuangkan dirinya
di antara busa bir yang mengapung
lelaki itu adalah lelaki yang membuka meja
dan menuangkan percakapan sederhana di atasnya
lelaki itu adalah lelaki yang telah menuliskan
mitos yang panjang dari sebuah tradisi yang hilang
lelaki itu adalah lelaki mambang yang selalu
mengajarkan rahasia kehidupan tentang keikhlasan
Denpasar2402 2014
dengan bahasa puisi yang tak terbaca
lelaki itu menyimpan wajahnya di balik topi pet hijau
seperti menyimpan seluruh kehormatannya
lelaki itu selalu melangkah dengan sandal jepitnya
seperti melangkah tanpa meninggalkan jejak
lelaki itu selalu mengenakan celana biru tua
seperti membungkus dirinya sebiru langit malam
lelaki itu selalu mengenakan syal di lehernya
dari terpaan angin yang selalu menepis dirinya
lelaki itu selalu menyapa dengan bisikan dan senyuman
dengan makna yang dalam dari sekedar keramahan
lelaki itu adalah lelaki yang menuangkan dirinya
di antara busa bir yang mengapung
lelaki itu adalah lelaki yang membuka meja
dan menuangkan percakapan sederhana di atasnya
lelaki itu adalah lelaki yang telah menuliskan
mitos yang panjang dari sebuah tradisi yang hilang
lelaki itu adalah lelaki mambang yang selalu
mengajarkan rahasia kehidupan tentang keikhlasan
Denpasar2402 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar