Jumat, 24 Oktober 2014

PENAWAR




telah aku lepaskan seluruh larik-larik puisi
seperti aku melepaskan gaun malamku
tapi kau masih juga bertanya tentang makna
dari setiap ungkapan untuk kusingkapkan
padahal kau tahu bagaimana menerjemahkan
dengan interpretasimu sendiri pada setiap lekuk
bayanganku, meskipun hanya sebagai
kilasan-kilasan peristiwa di dinding waktumu

haruskah persetubuhan setiap makna
menjadi bisikan-bisikan liar
di mana suaraku nyaris hilang tak terdengar
ketika setiap kata kau kuliti
seperti setiap inci pori-poriku
di mana darah keperempuananku
mengalir dan berdesir dengan deras
setiapkali aku menyebutkan namamu
dengan bahasa-bahasa mantra
agar kau tak pernah berpaling
tetapi semua seperti menjadi sia-sia

maka kini aku hanya dapat memadatkan
semua keyakinan dalam diriku, meskipun
mungkin aku hanya menjadi bongkah batu
dan berkarang di tepi lautan yang luas
seperti yang selalu diajarkan lelaki lautku
untuk menerima badai dan topan
sebagai penunjuk arah, jika setiap kata
adalah makna dari setiap langkahku

di sanalah aku akan berdiri dengan tegak
dengan seulas senyuman sebagai penawar
jika hidup tak selalu terasa hambar

 
 
Denpasar 24102014 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar