Rabu, 15 Oktober 2014

PINANGAN



petang itu aku telah menunggumu di beranda
aku berteduh pada langit biru yang terbuka
dan semilir angin yang membawa kabar tentangmu
jika kau akan tiba sebelum hari senja
untuk mengisahkan padaku perjalanan waktu
seperti pada lembaran-lembaran puisi
sebagai sebuah peta penunjuk arah

mungkin kau akan sampai dengan wajah yang pucat,
tubuh yang lusuh dan bibir yang pecah-pecah
disebabkan oleh teriknya matahari
tetapi tidak mengelupaskan keluhan, kecuali
kau akan katakan padaku untuk menyajikan
segelas air putih sebagai pelepas dahagamu

tapi jangan cemas, aku akan menyambutmu di beranda itu
dan aku akan menyuguhkanmu apa yang kau rindukan
sebelum aku mendengar kisahmu tentang
burung-burung yang melintasi musim yang jauh
dengan kepak sayap-sayap sunyi dan kicaunya
yang selalu menyenandungkan harapan
untuk segera sampai tempat tujuan
seperti juga yang selalu kita angankan bersama

ya, di sini, di sebuah beranda, di tepi waktu
aku akan setia menunggumu, meskipun mungkin
tak pernah tahu kapan kau akan tiba
aku hanya dapat menata perasaanku serapih mungkin
seperti aku menata rambut dan gaunku
agar kau tetap dapat tersenyum dan berbisik padaku
: aku meminangmu

 
Denpasar 09102014 - ilustrasi google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar