Minggu, 23 Agustus 2015

JAUH PANGGANG DARI API




apalagi yang harus kita panggang
untuk menghangatkan setiap pertemuan
jika ternyata selalu saja ada perbedaan
membuat kita berselisih paham

selalu saja kau berteriak
padahal aku telah diam
selalu saja kau tertawa
padahal aku sedang menangis

untuk apalagi api dinyalakan
jika tungku ada di seberang
tak ada lagi yang bisa kita tanak
kecuali jika ingin saling menyimak

sudah saatnya kita berdiang
untuk menanak semua kekhilafan
sebelum maaf menjadi ungkapan
penghapus semua penyesalan


Denpasar  22 08 2015-- ilustrasi:google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar