kemanakah perginya burung-burung
setelah melepaskan sayap-sayap musim
ketika hutan terbakar oleh hembusan waktu
kecuali desah lirih seorang lelaki yang berjalan jauh
melintasi perbatasan-perbatasan impiannya
kini lelaki itu berdiri di tepi hutan waktu
menengadahkan kepala pada langit yang tak lagi biru
di sana ia melihat gumpalan-gumpalan kenangan
yang selalu berubah bentuk dan mengabut
di pelupuk matanya sehingga membuatnya tak percaya
pada kesetiaan untuk tetap menunggu
lelaki itu pun hanya dapat menekuri sisa langkahnya
pada sepatu sandal yang lusuh dan selalu menyeretnya
untuk menyusuri di mana sayap-sayap burung dilepaskan
setelah dilaluinya padang ilalang dan bukit-bukit berbunga
tetapi selalu saja ia merasa berada di tempat yang sama
lelaki itu pun menyadari, jika dirinya berada
di sebuah labirin hutan yang terbakar
DPS 15 08 2015 - ilustrasi : google
menengadahkan kepala pada langit yang tak lagi biru
di sana ia melihat gumpalan-gumpalan kenangan
yang selalu berubah bentuk dan mengabut
di pelupuk matanya sehingga membuatnya tak percaya
pada kesetiaan untuk tetap menunggu
lelaki itu pun hanya dapat menekuri sisa langkahnya
pada sepatu sandal yang lusuh dan selalu menyeretnya
untuk menyusuri di mana sayap-sayap burung dilepaskan
setelah dilaluinya padang ilalang dan bukit-bukit berbunga
tetapi selalu saja ia merasa berada di tempat yang sama
lelaki itu pun menyadari, jika dirinya berada
di sebuah labirin hutan yang terbakar
DPS 15 08 2015 - ilustrasi : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar