Kamis, 20 Maret 2014

SAKRAL




telah kubuka seluruh tubuhku dari setiap percakapan
di antara lampu kamar yang meremang
lihatlah, tak ada lagi kesangsian yang melekat sehelai pun
untuk dapat kau pertanyakan sekedar penutup rasa malu
aku telah terjemahkan seluruh diriku di hadapanmu
dengan seluruh keperempuananku, jika inilah diriku

kau telah menerbangkanku begitu jauh dari tempat
di mana selama ini aku berpijak tapi tanpa jejak
kau telah melepaskan diriku dari dunia bayangan
untuk menempuh sebuah dunia yang nyata
hingga aku dapat merengkuh setiap berkas cahaya
dan aku dapat melihatmu berdiri di hadapanku

maka kubiarkan diriku kau jamah dengan desah napasmu
agar kau tahu setiap lekuk tubuhku dan setiap sel darahku
menguarkan gariah kerinduanku yang mengalir begitu deras
dari puncak dadaku yang menyimpan debar
hingga membasahi seluruh selangkangan malam
sampai akhirnya kita terhempas dengan napas tersenggal

: di sana, kita pun bukan lagi saling mengenal
hanya dengan senyuman yang banal
tapi sebuah ritual dari dunia yang sakral


 
Denpasar 17032014 - ilustrasi ; google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar