Rabu, 23 Maret 2016

ANAK KUNCI


masih juga kau bertukar wajah
padahal aku hanya menyalin waktu
dan bertanya tentang kupu-kupu
bagaimana menanggalkan sayapnya
di antara bunga-bunga

: "aku cemburu," katamu

kau pun membentang lukisan pelangi tanpa warna
dan membiarkan diriku meretas kelopak-kelopak bunga
ketika kau tak dapat lagi mencecap harumnya
tanpa pernah kau tahu jika tangkai duri itu
mencambuk setiap kerinduan menjadi penyesalan

: "bukan kenangan?" katamu sambil mengulum senyum

aku hanya dapat mengerjabkan mata
selebihnya, menyisir dan menggelung rambut
menyimpan cermin di balik gaun
dan melangkah tanpa menyisakan jejak
tanpa perduli, apakah kau masih berada
di balik pintu yang tertutup atau terbuka

aku tahu kau masih memegang anak kunci itu
di mana rahasia kita selalu tersimpan
(aku percaya kau tak pernah melepasnya....)

Denpasar, 22 03 2016 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar