Minggu, 27 Maret 2016

SISA RAGI


--untuk sahabatku SR --


masih ada percakapan untuk kita
meskipun berada di luar waktu bertemu
dan tak dapat bercemin-cermin muka
kita masih dapat memilah-milah rasa
dengan ungkapan-ungkapan sederhana


sungguh kita masih berbagi sisa ragi
di mana kita pernah tumbuh sebagai jamur
menelan seluruh tablet dan pil penelan duka
pada setiap langkah untuk tetap terjaga
ketika semua impian direbut dunia nyata

kita pun melayang seperti bayang-bayang
sekadar menyiasati setiap kesempatan
dan menyatu dengan kelamnya malam
tanpa perlu menyesali setiap perselingkuhan
sebagai sebuah jalan pintas memahami keadaan

tak ada siasat, tak ada jerat, kecuali sisa hasrat
menangkalkan seluruh waktu yang pekat
sebelum dilaknat tanpa harga diri dan martabat
kecuali menyimpannya sebagai berkat
di mana hajat hidup dimufakatkan dari kekhilafan

kini sisa ragi itu kita taburkan di atas senyuman
dengan kisah yang lain dan penuh kehangatan
di mana rasa damai itu kita lantunkan
dalam sebuah pertemuan persulangan
tempat kita mereguk sebuah kemenangan
di jalan illahi yang sudah lama kita tambatkan



DPS 26 03 2016 - ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar