3 Puisi saya tayang di Koran Pikiran Rakyat Bandung tanggal 28 September 2014.
dari Musa hingga Ibrahim
memburu impian tanah perjanjian
di antara bangsa kutukan dan pilihan
Musa yang menulis 10 hukum Taurat
di atas batu di bukit Sinai
tinggal hanya sebuah aksara tak terbaca
kemungkaran terus saja merayap
di atas badai gurun pasir yang luas
di sana matahari peradaban
terbit dan tenggelam hanya untuk
dendam sejarah yang panjang
dari keturunan Ibrahim
haruskah kau urapi tanah peradaban itu
dengan darah dan air mata
dari wanita dan anak-anak
hingga tersungkur di sudut-sudut kota tua
untuk membangun dinding ratapan
Sulaiman, lihatlah Daud, putramu
tidak hanya melontarkan buli-buli berisi batu
tetapi roket dan bom di mata di kening goliat
dari bangsa filistin yang masih tersisa
setelah memburumu dari kisah yang lain
tidakkah kau bercermin sebagai bangsa
yang selalu diburu di sepanjang abad
hingga sampai ke kamp-kamp pembantaian
di tanah Jerman yang dingin
diselimuti salju dan gas beracun
kini aku hanya dapat membaca
dengan setiap tetes airmata
yang jatuh pada setiap ayat
di dalam kitab-kitab suci-Mu
Denpasar 2014
2/ / MENJELMA DEWI DANU
melalui babad mengwi, aku menjelma dewi danu
jiwaku mengalir seperti sungai dan bermuara
di danau yang tenang dan luas membentang
hembusan udaraku yang sejuk akan membawamu
pada keelokan parasku di mana kau akan merindukanku
melalui babad mengwi, kau adalah pangeran dari
kekalahan dan kemenangan pada sebuah
pertempuran dan pertapaan yang kau hamparkan
di atas tanah yang terbuka oleh kehijauan
di mana kemakmuran menjadi impian panjang
melalui babad mengwi, aku menjelma kenangan
dan terkilir oleh harapan yang terabaikan ketika
aku mencoba bergegas melangkah menyusuri
anak-anak tangga kehidupan di mana aku
tak dapat membangun pura-pura impianku sendiri
melalui babad mengwi aku ingin tetap mengalir
seperti sungai yang bermuara di sebuah danau
yang tenang dan luas membentang
untuk membasuh seluruh impianku menjadi
sebuah kenyataan yang tak pernah terabaikan
Denpasar 2014
3/ TANAH LAUT
akhirnya aku tiba juga di tepi keyakinanmu
di antara keteguhan batu-batu karang
di mana air suci disimpan di dalam goa
yang dijaga oleh mantera ular-ular berbisa
tanah lot, tanah di atas laut, mengambang
dengan kisah para pertapa dari
sebuah perjalanan panjang di mana
matahari menyenjai dirinya dengan warna jingga
dan membuatku duduk terpaku dalam bayangan
di sini, di tanah laut ini, kakiku seperti
berhenti pada kisah masa lalu dari
sebuah tradisi yang tak pernah lapuk
tegar seperti karang, gairah seperti ombak
hingga menjadi pura-pura di atasnya
dan di antara desiran angin
yang menyibak anak-anak rambutku
dari gemuruh ombak
yang pecah di kaki-kaki karang
di sini aku mendengar dengung doa
di pelataran puramu melampaui
perbatasan-perbatasan zaman
di mana kau tak berubah, tak bergeming
dari kebebasan yang mencoba merengkuhmu
meskipun kau sewaktu-waktu
berada di antara
air laut yang pasang dan surut
Denpasar 2014
memburu impian tanah perjanjian
di antara bangsa kutukan dan pilihan
Musa yang menulis 10 hukum Taurat
di atas batu di bukit Sinai
tinggal hanya sebuah aksara tak terbaca
kemungkaran terus saja merayap
di atas badai gurun pasir yang luas
di sana matahari peradaban
terbit dan tenggelam hanya untuk
dendam sejarah yang panjang
dari keturunan Ibrahim
haruskah kau urapi tanah peradaban itu
dengan darah dan air mata
dari wanita dan anak-anak
hingga tersungkur di sudut-sudut kota tua
untuk membangun dinding ratapan
Sulaiman, lihatlah Daud, putramu
tidak hanya melontarkan buli-buli berisi batu
tetapi roket dan bom di mata di kening goliat
dari bangsa filistin yang masih tersisa
setelah memburumu dari kisah yang lain
tidakkah kau bercermin sebagai bangsa
yang selalu diburu di sepanjang abad
hingga sampai ke kamp-kamp pembantaian
di tanah Jerman yang dingin
diselimuti salju dan gas beracun
kini aku hanya dapat membaca
dengan setiap tetes airmata
yang jatuh pada setiap ayat
di dalam kitab-kitab suci-Mu
Denpasar 2014
2/ / MENJELMA DEWI DANU
melalui babad mengwi, aku menjelma dewi danu
jiwaku mengalir seperti sungai dan bermuara
di danau yang tenang dan luas membentang
hembusan udaraku yang sejuk akan membawamu
pada keelokan parasku di mana kau akan merindukanku
melalui babad mengwi, kau adalah pangeran dari
kekalahan dan kemenangan pada sebuah
pertempuran dan pertapaan yang kau hamparkan
di atas tanah yang terbuka oleh kehijauan
di mana kemakmuran menjadi impian panjang
melalui babad mengwi, aku menjelma kenangan
dan terkilir oleh harapan yang terabaikan ketika
aku mencoba bergegas melangkah menyusuri
anak-anak tangga kehidupan di mana aku
tak dapat membangun pura-pura impianku sendiri
melalui babad mengwi aku ingin tetap mengalir
seperti sungai yang bermuara di sebuah danau
yang tenang dan luas membentang
untuk membasuh seluruh impianku menjadi
sebuah kenyataan yang tak pernah terabaikan
Denpasar 2014
3/ TANAH LAUT
akhirnya aku tiba juga di tepi keyakinanmu
di antara keteguhan batu-batu karang
di mana air suci disimpan di dalam goa
yang dijaga oleh mantera ular-ular berbisa
tanah lot, tanah di atas laut, mengambang
dengan kisah para pertapa dari
sebuah perjalanan panjang di mana
matahari menyenjai dirinya dengan warna jingga
dan membuatku duduk terpaku dalam bayangan
di sini, di tanah laut ini, kakiku seperti
berhenti pada kisah masa lalu dari
sebuah tradisi yang tak pernah lapuk
tegar seperti karang, gairah seperti ombak
hingga menjadi pura-pura di atasnya
dan di antara desiran angin
yang menyibak anak-anak rambutku
dari gemuruh ombak
yang pecah di kaki-kaki karang
di sini aku mendengar dengung doa
di pelataran puramu melampaui
perbatasan-perbatasan zaman
di mana kau tak berubah, tak bergeming
dari kebebasan yang mencoba merengkuhmu
meskipun kau sewaktu-waktu
berada di antara
air laut yang pasang dan surut
Denpasar 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar