tak perduli dan terus melangkah
meskipun senja melepuh di perutmu
kau menggeliat, meranggas
menyusuri garis-garis cahaya
harakiri? entahlah, aku hanya dapat
merasakan desahmu yang lirih
kadang kecemasan membias
mendengar setiap desahmu,
mengiris setiap waktu yang berlalu
akankah menjadi potongan kenangan
sebelum kita kembali bertemu
aku selalu menunggumu di balik
warna senja yang perlahan meredup
dan kutahu, kau pasti tiba di sana
di ambang seluruh keyakinanku
untuk kita memulai mimpi bersama
tanpa pernah berakhir pada sebuah cerita
Dps23072013-ilustrasi: google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar