Jumat, 26 Juli 2013

PINTU



tak pernah aku berpaling darimu
karena kutahu apa yang kau mau
tapi kau selalu saja menepis bayangku
dari celah-celah jendela waktu

padahal aku telah memekik, tapi selalu
kau bilang aku hanya berbisik
dan suaramu lebih keras dari sebuah
bantingan di pintu jika kau berlalu

dan selalu saja kau menyisakan malam
di ruang tengah di antara remah-remah percakapan
yang tercecer jika di situ selalu kutemukan
dirimu semakin tambun dan menua oleh kemarahan

tapi aku selalu setia menunggumu meskipun
kau kembali menjelang dinihari
dan aku harus terjaga dari mimpiku
yang selalu kau cabik kembali sebelum fajar



Dps26072013-ilustrasi: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar