Senin, 12 Agustus 2013

JALAN MAWAR



kau tanggalkan harum mawar
pada tubuhku sekelopak demi sekelopak
dari setiap kerinduan yang kau hirup
dengan napasmu seperti sengatan lebah
pada setiap putikku

maka aku pun hanya dapat mendesah
dan menggeliat pada setiap sentuhan makna
yang kau sisipkan di setiap inci denyut nadiku
hingga membuat darahku berdesir
menyebut namamu tanpa jeda dan akhir

haruskah aku memanggang diriku
di bawah selangkangan malam yang terbuka
hanya untuk melunasi seluruh kerinduanmu
yang selalu kau hembuskan atas nama cinta
dari setiap kealpaan yang tertunda

lelaki sunyi, penapak sepi, petualang mimpi
mengapa kau hanya menyelinap pada
lekuk malamku dan mencuri harum mawar
dari setiap napasku hingga membuat
seluruh jiwaku telanjang di hadapanmu

tidakkah kau lihat yang tersisa kini
hanya setangkai duri yang menyengat
ke liang malam-malammu hingga kau
menjadi pengembara abadi
di jalan yang tak pernah kau maknai

dan jangan salahkan aku jika kelak
kau terluka oleh setiap goresan duri, ketika
kau mencuri setiap kelopak harum mawarku
karena itu maumu dan bukan mauku
jika kau terkapar di atas altar keabadianku



Dps13082013- ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar