begitu terikkah rasamu hingga
membuatku
meranggas dan berpeluh, lalu aku
harus
mencari telaga untuk membasuh diriku
di sana pun yang tesisa hanya lumpur
aku hanya dapat berkubang
dengan penyesalan yang panjang
di mana diriku seolah terbentuk dari
lempung
lalu di sana pula kau siangi diriku
dengan napas cemburu yang selalu
kau hembuskan setiap waktu
dan aku hanya menjadi sebuah
tembikar
dengan rasa rindu kau hias cintaku
tanpa kau tahu betapa rapuhnya
jika aku terjatuh dan terpecah
aku hanya tinggal kepingan-kepingan
dan haruskah aku menggoresmu
dengan setiap kepingan, hingga
kau dapat merasakan setiap garis nasib
menyobek setiap keyakinanmu
di batas kesabaran aku menunggumu
jangan biarkan aku membatu oleh waktu
di mana kesetiaanku hanya sebuah
prasasti di pintu masuk hatimu
Dps15082013 – Ilustrasi: google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar