-- catatan yang tercecer dari gempa gayo
tanah-tanah runtuh rumah rubuh
anak-anak dan wanita berlari dalam tangis
dan kecemasan yang memburu
tak ada harapan untuk dipijak
keputusasaan membentang
menghamparkan kepingan-kepingan
menggoyang iman dalam keyakinan
dan di bibir yang tersisa hanya doa
terhambur penuh pengampunan
jika semua adalah sebuah pertanda
untuk selalu mengingat kehadiran-Mu
perlahan kau pun bangkit dari sujud
ketika langit kelabu terbuka luas dan biru
kau pun tengadah dan menyebut nama-Nya
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
di pelupuk matammu tanah-tanah kembali menyatu
kebun kopi membentang jauh ke kedai-kedai kehidupan
biji-biji kopi berbuah dan dituangkan
ke dalam cawan-cawan kehidupan
gayo kembali ke dalam impian nyata
dari bumi yang mengharumkan uap kopi
ke seluruh penjuru negeri
Denpasar, 19112013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar