hujan terlalu deras di luar. sudahlah
tutup pintu itu
percakapan kita belum selesai
katakan, jika kopi yang kusajikan
pahit atau manis
tak usah kau berdusta
apalagi menakarnya hanya
dengan seulas senyuman getir
aku belum memoles bibir
keperempuananku dengan
warna lipstik kesukaanmu
tapi kau tahu keranumannya
ketika kau bisikan napas puisi
di tepi telingaku
hujan belum reda di luar sana
lepaskan mantelmu
seruputlah kehangatan kopimu
jangan kau tumpahkan
dalam percakapan sia-sia
aku belum mengenakan
gaun keperempuananku
dengan warna pink kesukaanmu
tapi kau tahu setiap lekuk tubuhku
ketika aku berdansa denganmu
di tepi malam itu
hujan telah berhenti di luar sana
kau telah mengenakan sepatu
dan menandaskan kopi di cangkir
hanya kau yang tahu
manis dan pahitnya sajianku
karena memang tak perlu
untuk kita perdebatkan
seperti apakah kau
akan pergi atau tetap tinggal
Denpasar01112013 – ilustrasi :google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar