1 MENYIANGI SEGELAS PUISI
pagi ini aku bergegas melipat seluruh impian
menyapu keresahan, membentangkan
harapan baru di ranjang, membuka tirai jendela
matahari berpendaran di lantai kamar
tak ada lagi yang aku pikirkan dan kurasakan
apalagi erangan dan desahan-desahan panjang
kusimpan. biarlah hanya menjadi kenangan
pagi ini, aku menutup pintu kamar
biarlah seluruh impian tersimpan di dalamnya
tapi jika kau ingin membukanya, bukalah
hanya di sana mungkin tak ada lagi bau tubuhmu
suaramu pun sudah lenyap dari
seluruh langit-langit dan dindingnya
matahari telah menyerapnya entah kemana
dan matahari terus saja menyiangi diriku
tak dibiarkannya sedikit pun aku terpejam
sekedar meredakan sedikit kenangan
selalu saja ditepisnya dengan patahan setiap kata
tentang sebuah ruang tamu tanpa tempat duduk
sebagai tiket untuk sekedar menyapaku
apalagi sebuah boarding pass melewati batas pintu
maka kini aku hanya dapat memandu diriku
terbang dengan waktu-waktu dari sisa percakapan
mungkin hanya sekedar igauan yang tak perlu
kau dengar, meskipun dalam bahasa puisi
sebab ini hanya sebuah penuangan
dari gelas kopi yang kosong dan tandas pagi ini
hingga tak perlu kau tanyakan
bagaimana aku dan kau mereguknya bersama
atau bagaimana kopi itu pahit dan tertumpah
sebelum sampai jauh ke dalam rasa kebersaman kita
biarlah menjadi percakapan rahasia
di mana kita selalu bersama
DPS 2015
2/ SELEPAS DINIHARI
seekor anjing menggonggong tidurku
membuatku terjaga menjelang dini hari
dan di atap rumah sepasang kucing
mengawini musim yang birahi
seekor anjing dan sepasang kucing
menggondol mataku dari sisa kantuk
dan suara kekasih dari seberang
menggelitik telingaku lewat telepon seluler
aku pun terlempar dari ranjang
tanpa sepotong mimpi yang tersisa
kecuali suara cicak di dinding
berdecak tentang sajak yang tertunda
maka tidurku yang terjaga dini hari
kuhangatkan dengan secangkir kopi
sebagai penawar udara yang dingin
menunggu matahari membuka diri
seekor anjing, sepasang kucing
dan seekor cicak di dinding
kuaduk semua dalam puisi sederhana
untuk hari ini kita saling menyapa
DPS 2015
3/ Anak Laut
anak laut utara bermantera ombak
menyisir pesisir benua yang hilang
membelah ombak dengan doa musa
menyeberangi lautan seperti daratan
terbelahlah seluruh kesangsian
berlayar di atas kayakinan yang mapan
kembangkan layar angin meniupkan tujuan
anak laut adalah anak badai dan topan
seperti isa di ujung buritan
meredakan seluruh kegalauan
bau garam di udara tercecap di lidah
anak laut mebuihkan aksara
mencari ibu dari segala makna
menyibak tradisi melalui hempasan adat
di perbatasan samudra anak laut tersekat
dari impian yang belum juga tamat
Dps 26 12 2015
pagi ini aku bergegas melipat seluruh impian
menyapu keresahan, membentangkan
harapan baru di ranjang, membuka tirai jendela
matahari berpendaran di lantai kamar
tak ada lagi yang aku pikirkan dan kurasakan
apalagi erangan dan desahan-desahan panjang
kusimpan. biarlah hanya menjadi kenangan
pagi ini, aku menutup pintu kamar
biarlah seluruh impian tersimpan di dalamnya
tapi jika kau ingin membukanya, bukalah
hanya di sana mungkin tak ada lagi bau tubuhmu
suaramu pun sudah lenyap dari
seluruh langit-langit dan dindingnya
matahari telah menyerapnya entah kemana
dan matahari terus saja menyiangi diriku
tak dibiarkannya sedikit pun aku terpejam
sekedar meredakan sedikit kenangan
selalu saja ditepisnya dengan patahan setiap kata
tentang sebuah ruang tamu tanpa tempat duduk
sebagai tiket untuk sekedar menyapaku
apalagi sebuah boarding pass melewati batas pintu
maka kini aku hanya dapat memandu diriku
terbang dengan waktu-waktu dari sisa percakapan
mungkin hanya sekedar igauan yang tak perlu
kau dengar, meskipun dalam bahasa puisi
sebab ini hanya sebuah penuangan
dari gelas kopi yang kosong dan tandas pagi ini
hingga tak perlu kau tanyakan
bagaimana aku dan kau mereguknya bersama
atau bagaimana kopi itu pahit dan tertumpah
sebelum sampai jauh ke dalam rasa kebersaman kita
biarlah menjadi percakapan rahasia
di mana kita selalu bersama
DPS 2015
2/ SELEPAS DINIHARI
seekor anjing menggonggong tidurku
membuatku terjaga menjelang dini hari
dan di atap rumah sepasang kucing
mengawini musim yang birahi
seekor anjing dan sepasang kucing
menggondol mataku dari sisa kantuk
dan suara kekasih dari seberang
menggelitik telingaku lewat telepon seluler
aku pun terlempar dari ranjang
tanpa sepotong mimpi yang tersisa
kecuali suara cicak di dinding
berdecak tentang sajak yang tertunda
maka tidurku yang terjaga dini hari
kuhangatkan dengan secangkir kopi
sebagai penawar udara yang dingin
menunggu matahari membuka diri
seekor anjing, sepasang kucing
dan seekor cicak di dinding
kuaduk semua dalam puisi sederhana
untuk hari ini kita saling menyapa
DPS 2015
3/ Anak Laut
anak laut utara bermantera ombak
menyisir pesisir benua yang hilang
membelah ombak dengan doa musa
menyeberangi lautan seperti daratan
terbelahlah seluruh kesangsian
berlayar di atas kayakinan yang mapan
kembangkan layar angin meniupkan tujuan
anak laut adalah anak badai dan topan
seperti isa di ujung buritan
meredakan seluruh kegalauan
bau garam di udara tercecap di lidah
anak laut mebuihkan aksara
mencari ibu dari segala makna
menyibak tradisi melalui hempasan adat
di perbatasan samudra anak laut tersekat
dari impian yang belum juga tamat
Dps 26 12 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar