Selasa, 19 Januari 2016

MEMINTAL DASTER




sudah terlalu lama aku tak mengenakan daster
di udara yang pengap dalam pergantian musim
aku pun hanya dapat menyalin waktu
meski seluruh tubuh terpanggang atau menggigil
tanpa memberi sebuah pilihan sedikit pun
agar aku dapat menarik napas dengan lega
sejak matahari terbit dan tenggelam
bahkan hingga menjelang dini hari
ketika aku masih berada di antara tidur dan jaga

menyusun semua menu sepanjang hari
seperti menyusun hari-hari yang terus berulang
dalam sebuah mesin waktu yang terus berputar
tanpa pernah kutahu kapan semuanya akan berhenti
juga untuk menghentikan tanpa bilangan-bilangan
hingga napasku menjadi angka-angka perseteruan
meskipun untuk menyapa diriku sendiri

di antara tumpukan-tumpukan usia memintal tubuh
aku pun seperti sebuah jarum di antara jerami
tak ada sedikit pun kesempatan untuk mencarinya
dan selalu saja kutemukan ikatan-ikatan penjerat
tanpa ujung-ujung simpul sebagai awal atau akhir
sekedar untuk diuraikan dan drentangkan
menjadi sebuah busur pelangi di mana langit
dapat kubidik dengan seluruh kebiruannya
meskipun aku harus menjelmakan diriku
menjadi seekor burung tanpa sayap
bukan sebagai seorang perempuan yang menanggalkan
dasternya di bawah matahari atau rembulan
atau di dalam kamar yang selalu tertutup

DPS 11 11 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar