Selasa, 19 Januari 2016

DIKSI DI BALIK GAUN





seharusnya kau mendengar suara hatiku
bukan karena lirihnya, bukan juga karena desahnya
tapi bagaimana senandung pada setiap helaan napas
jika pada saat langkahku bergegas menyusuri
setiap kegaduhan dan kesunyian bukan untuk
menjelmakan diriku sebagai seorang peri yang selalu
menjaga dengan setia bayangan sendiri
dan mematut-matutnya di cermin

hanya mungkin sekali waktu kau akan mendengar
bagaimana setiap langkahku
seperti kibasan-kibasan ujung kain
meskipun dengan langkah bersijingkat
di antara ikatan-ikatan adat yang menjerat
tanpa sedikit pun untuk dapat menoleh
ke balakang atau ke depan dengan kepala tengadah

langkahku adalah sebuah ibadah tanpa ritual
bukan di atas bunga-bunga yang mengharumkan duri
di mana setiap pijakan mengharumkan langkah
dan setiap bisikan bukan puisi tanpa diksi
di mana makna selalu dapat kau terjemahkan
menjadi napas birahi dari imajinasi yang terabaikan
jika di balik gaun ada malam membentang tanpa batas

DPS 06 11 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar