Selasa, 19 Januari 2016

RITUAL GERHANA




sudah kulalui mimpi yang malam
di antara jalinan akar-akar rambut
tak akan pernah kusibak
untuk mengibas angin di tengkuk
di antara bulu roma dan desah napasmu

mungkin aku perempuan jalang
pembalik ranjang dari kesucian pejantan
ketika waktu hanya mengulum nafsu
dari balik pintu-pintu kekuasaan
hanya untuk menjarah kenikmatan semu

dan aku hanya dapat mengamini kehangatan
untuk menandaskan setiap persekutuan
di mana setiap lekuk bayangan yang lesap
hanya untuk ditangkap dan lepas
tanpa sebuah perjanjian untuk ditunaikan

kecuali jika kau ingin ziarahi setiap penyesalan
sebagai aroma yang menguar dari tubuhku
untuk pemujaan tanpa batas, bukan kutukan peradaban
di mana perselingkuhan matahari dan rembulan
adalah gerhana sebagai ritual alam untuk ditasbihkan

Denpasar 28 102015 ilustrasi: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar