sebenarnya aku tak ingin berkisah tentang perjalanan waktu yang sudah terentang begitu jauh, melewati batas-batas ruang yang kemudian hanya meninggalkan jejak-jejak kenangan, yang semakin lama semakin mengabur dari ingatan dan tinggal bayangan di pelupuk mata
namun setiapkali aku duduk di sana, di sudut cafe yang remang-remang, seraya menghisap sebatang rokok, di antara musik blues dan secangkir kopi, kau menawarkan seluruh menu perjalanan pulang itu, tanpa sedikit pun kau memberiku kesempatan untuk mengelak
dan aku membiarkan seluruh kenangan itu tumpah kembali bersamamu, setiapkali aku mabuk dan kau mencumbuku di sepanjang perjalanan, hingga seluruh malam berlepasan dari tubuhku, yang membuatku memahami perbedaan dari jenis kelamin antara lelaki dan perempuan, antara siang dan malam, juga impian dan kenyataan
kau pun telah membuatku lebih dewasa dari setiap percakapan dan erangan
sebelum kau dan aku terkapar di ujung ketidakpastian, dan kau seperti penyanyi blues yang tua dalam secangkir kopi hitamku dan kepulan asap rokokku
Denpasar 24042014 - ilustrasi : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar