Minggu, 01 Juni 2014

AKSARA YANG HILANG



haruskah tautan itu kulepaskan
sebagai seorang perempuan
di mana induk kasih sayang itu
seharusnya kuperamkan

haruskah mereka kehilangan
sebuah aksara: ibu
sebagai sebuah warisan
dengan kata ganti kebencian
serupa kutukan

haruskah aku tak berpaling
hanya untuk keangkuhan
dari sebuah perselingkuhan
di balik aksara-aksra puisi
untuk selalu kulantunkan

haruskah di seluruh panggung
aku berdiri untuk menabuhkan
semua keyakinanku yang rapuh
sebagai sebuah kebenaran
dan mengorbankan kasih sayangku

haruskah keegoanku sebagai perempuan
terus kupertahankan hanya untuk
melangkah menuju jalan kebebasan yang semu
hanya untuk setiap aksara yang kemudian
lenyap di antara lipatan-lipatan makna

lalu di manakah arti sebuah makna
jika kelak semua akan sirna
apakah di ujung sebuah pertanyaan
yang tak memerlukan sebuah jawaban
dari liang kehidupan terdalam
dan ternyata di sana membentang
hanya sebuah kelenggangan

 
Denpasar22052014- Ilustrasi : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar